Ramai Tren KaburAjaDulu, Pramono: Kalau Saya KerjaAjaDulu

Kamis, 20 Februari 2025 | 20:14 WIB
Ramai Tren KaburAjaDulu, Pramono: Kalau Saya KerjaAjaDulu
Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan pidatonya usai melakukan Serah Terima Jabatan di Jakarta, Kamis (20/2/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menanggapi soal ramainya tren KaburAjaDulu di media sosial. Ia mengaku lebih memilih tanda pagar (tagar) KerjaAjaDulu.

Hal ini dikatakannya usai menggelar Apel Siap Siaga di Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). Namun, Pramono tak menjelaskan lebih lanjut soal KaburAjaDulu yang dia maksud.

"Kalau saya KerjaAjaDulu," singkat Pramono.

Diketahui, belakangan tagar #kaburajadulu sedang viral dan menjadi topik hangat di media sosial. Jika membuka media sosial Twitter/X, akan dijumpai  tren tagar #kaburajadulu. 

Baca Juga: Momen Nama Jokowi Disoraki Saat Sertijab Pramono Anung, Giliran Ahok-Anies Hadirin Tepuk Tangan Meriah

Tren ini digunakan oleh para anak muda sebagai bentuk kekecewaan atas kondisi Indonesia sehingga memiilih untuk keluar dari Indonesia.

Penggunaan tagar #kaburajadulu banyak digunakan oleh para pengguna X agar sebaiknya kerja di luar negeri, mencari beasiswa di luar negeri, buka usaha di luar negeri, bahkan hingga tinggal di luar di negeri.

Tren tagar #kaburajadulu merupakan bentuk kritikan atas kondisi yang ada di Indonesia, terutama tentang kesenjangan sosial dari segi pendidikan, lapangan kerja, jaminan kesehatan, kebebasan berekspresi, dan lain-lain.

Fenomena kesenjangan sosial ini karena dipicu oleh berbagai faktor di antaranya kondisi ekonomi, dinamika sosial-politik, maupun persaingan kerja. Para anak muda merasa bahwa Indonesia kurang mendukung tentang masa depan mereka.

Banyak warganet terutama anak muda yang mengeluhkan bahwa peluang kerja di Tanah Air semakin menyempit, gaji yang tak sebanding padahal biaya hidup terus meningkat, serta minimnya inovasi dan keadilan dalam penyaluran ekonomi.

Baca Juga: 961 Kepala Daerah Dilantik, Sorotan Tertuju pada Pramono-Rano di DKI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI