Suara.com - Massa aksi tandingan ikut menggelar demonstrasi di area sekitar Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ketika para kader dan simpatisan PDIP sedang menggelar aksi dukungan untuk Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Hal itu terjadi saat KPK sedang memeriksa Hasto sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pada pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI dan dugaan perintangan penyidikan alias obstruction of justice.
Para massa aksi tandingan membawa poster bertuliskan: “Desak KPK Segera Tangkap Hasto Kristiyanto Sekarang Juga”.
Mereka tertahan oleh Satgas Cakra Buana PDIP yang menjaga jalannya aksi demo kader dan simpatisan PDIP.

“Jangan memecah belah, jangan memprovokasi kami,” kata orator di atas mobil komando aksi dari PDIP di Depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025).
Orator massa PDIP menilai adanya aksi tandingan ini dilakukan oleh massa bayaran dan merupakan upaya untuk membenturkan massa dari kedua kubu.
“Ini bayarannya dari siapa? Jangan mau dibenturkan, ayo pulang ya,” ujar orator PDIP.
Drama Kasus Hasto di KPK
Diketahui, KPK pada Selasa (24/12/2024) resmi menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka. Bahkan, Hasto dijerat dua kasus sekaligus oleh KPK, yakni terkait kasus dugaan suap pada pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI yang juga menyeret Harun Masiku dan kasus perintangan penyidikan alias obstruction of justice.
Baca Juga: Muncul Versi Berbagai Bahasa, Seruan Demo Indonesia Gelap Kini Mendunia usai Diaspora Turun Tangan!
Terkait penetapannya sebagai tersangka, Hasto juga sempat menggugat KPK ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, hakim pengadilan menolak gugatan praperadilan yang diajukan Hasto dan upaya KPK menetapkan Hasto dianyatakan sah.