Muncul Versi Berbagai Bahasa, Seruan Demo Indonesia Gelap Kini Mendunia usai Diaspora Turun Tangan!

Kamis, 20 Februari 2025 | 15:57 WIB
Muncul Versi Berbagai Bahasa, Seruan Demo Indonesia Gelap Kini Mendunia usai Diaspora Turun Tangan!
Penampakan poster seruan demo Indonesia Gelap dengan terjemahan bahasa asing. (tangkapan layar/X).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seruan aksi #Indonesia Gelap sebagai bentuk protes terhadap pemerintah makin menyeruak di media sosial. Aksi protes Indonesia Gelap itu bahkan kekinian menjalar hingga luar negeri.

Seorang WNI yang berada di Brasil mengajak diaspora lainnya untuk turut membagikan poster Peringatan Darurat dari aksi tersebut dengan bahasa asing lainnya.  

Ajakan itu dibagikan oleh pemilik akun @_gladys di media sosial X pada Selasa (18/2/2025) lalu. 

Mulanya dia mengaku baru saja menerjemahkan poster Peringatan Darurat itu dari bahasa Indonesia menjadi bahasa Brasil, tempat tinggalnya saat ini. Tujuannya, agar aksi protes tersebut turut dibaca oleh warga lokal di negara tersebut.

Baca Juga: Raih SKD Tertinggi tapi Gagal CPNS Kemenkumham karena Tinggi Badan, Kisah Tri Bikin Netizen Mewek: Ke Luar Negeri Aja

"Habis terjemahin #IndonesiaGelap buat temen2 Brasil gua. Kata gua, kalau u udah di luar atau bisa bahasa asing lain, TERJEMAHIN terus SEBARIN sih. Jangan ngendep di Indonesia aja, biar komunitas internasional pada tau! Kita bisa lawan pakai bahasa!" ajak akun tersebut dikutip Suara.com, Kamis (20/2/2025).

Potret demo Indonesia Gelap (X/@jackjackparrr)
Potret demo Indonesia Gelap (X/@jackjackparrr)

Sembari membagikan poster #IndonesiaGelap dengan naskah yang asli, akun @_gladys itu mendorong WNI yang ada di luar negeri melakukan hal serupa seperti dirinya. Menurutnya, aksi tersebut juga menjadi bentuk perlawanan atas sikap pemerintah.

"Silakan terjemahkan masing-masing, bahasa daerah, bahasa negara lain, apa pun, sebarkan!" serunya.

Diketahui, poster tersebut bertuliskan protes publik terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran yang dinilai menimbulkan kerugian bagi rakyat.

Mulai dari anggaran pendidikan dipangkas akibat kebijakan efisiensi anggaran, kekerasan aparat tak kunjung diusut tuntas, proyek Strategis Nasional merusak lingkungan dan merampas penghidupan Masyarakat Adat, Pelanggaran berat HAM disambut impunitas, hingga hutang negara atas keadilan bagi korban tak kunjung lunas

Baca Juga: Sukses Kabur ke Jerman, Guru TK Skakmat Bahlil usai Ngoceh Nasionalisme: Bapak Udah Bisa Kasih Makan Rakyat?

"Kita berhak mengawal kebijakan negara, dan bersuara agar setiap kebijakan yang berdampak ke hidup kita didasari keberpihakan pada kesejahteraan kita!" demikian akhir tulisan dari poster tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI