Rockefeller Foundation disebut menerapkan data, ilmu pengetahuan, dan inovasi bagi meningkatkan kesehatan wanita serta anak-anak. Kemudian menciptakan sistem pangan yang bergizi dan berkelanjutan.
Yayasan ini juga disebut mengakhiri kemiskinan energi bagi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia dan memungkinkan mobilitas ekonomi. Rockefeller Foundation juga mempunyai fokus bidang yang ditanganinya.
Mulai dari kesehatan, makanan, energi, pemerataan ekonomi, inovasi, serta keuangan inovatif. Organisasi ini tidak hanya beroperasi di Amerika Serikat saja tetapi di belahan dunia lain seperti Afrika, Asia, Italia, dan lain-lain.
Saat ini Rockefeller Foundation dipimpin oleh Rajiv J. Shah sebagai Presiden dan didampingi Ashvin Dayal (Senior Vice President), Deepali Khanna (Vice President), Eileen O’Connor (Senior Vice President, Strategic Communication and Policy), dan Elizabeth Yee (Executive Vice President).
Pernah Dituding Sebagai Penyebab Munculnya Covid-19
Awal 2024 lalu, yayasan Rockefeller Foundation pernah dituduh sebagai penyebab munculnya virus Covid-19 yang mucul pada 2020 lalu.
Mengutip situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2020. Pernah membahas berita terkait Rockefeller Foundation yang dituding sebagai penyebab munculnya virus Covid-19.
Kemenkominfo menyatakan bahwa berita “Rockefeller Foundation Berada di Balik Kemunculan Virus Corona COVID-19” merupakan berita disinformasi.
Diketahui, sejumlah berita saat itu memberitakan bahwa pendiri yayasan tersebut David Rockefeller merupakan pencipta virus corona dan menjadi penyebab COVID-19.
Baca Juga: Kemendukbangga: Manfaat Program Makan Bergizi Gratis Sudah Terlihat Hasilnya
Selain itu, dalam pemberitaannya menyebutkan bahwa Rockefeller memiliki mesin pencipta uang dan memberikan pengaruh terhadap dunia farmasi, medis, media, hingga lembaga-lembaga seperti PBB, WHO, dan Bank Dunia.