Suara.com - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, yayasan swasta Rockefeller Foundation siap membantu pemerintah menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Melansir Antara, Kamis (20/2/2025), Luhut mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan yayasan tersebut di Bali dan Jakarta, serta menyatakan yayasan internasional itu siap mendukung pemerintah terkait MBG.
"Mereka sangat tertarik untuk membantu kita, dan kita akan mendiskusikan secara detail program ini," kata Luhut.
Menurut dia, Indonesia tidak memiliki permasalahan terkait pendanaan MBG, melainkan yang dibutuhkan pemerintah yakni manajemen operasional program.
Baca Juga: Kemendukbangga: Manfaat Program Makan Bergizi Gratis Sudah Terlihat Hasilnya
"Bagaimana kita membangun ekosistem ini, karena saat ini ada 74 ribu desa," kata dia.
Luhut mengatakan, melalui program MBG, pemerintah bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan, mengentaskan stunting, serta kemiskinan.
Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) menyatakan Program MBG meraih pengakuan internasional setelah Indonesia masuk dalam School Meals Coalition.
Apa Itu Rockefeller Foundation?
Melansir sejumlah sumber, Rockefeller Foundation adalah sebuah organisasi nirlaba yang didirikan di Amerika Serikat pada 1913. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.
Baca Juga: BKKBN Minta TPK yang Bantu Distribusi MBG Diberikan Insentif
Selain itu Rockefeller menyebutkan dirinya sebagai filantropi perintis yang mempromosikan kesejahteraan umat manusia dengan menemukan serta meningkatkan solusi untuk memajukan peluang dan membalikan krisis iklim.
Rockefeller Foundation disebut menerapkan data, ilmu pengetahuan, dan inovasi bagi meningkatkan kesehatan wanita serta anak-anak. Kemudian menciptakan sistem pangan yang bergizi dan berkelanjutan.
Yayasan ini juga disebut mengakhiri kemiskinan energi bagi lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia dan memungkinkan mobilitas ekonomi. Rockefeller Foundation juga mempunyai fokus bidang yang ditanganinya.
Mulai dari kesehatan, makanan, energi, pemerataan ekonomi, inovasi, serta keuangan inovatif. Organisasi ini tidak hanya beroperasi di Amerika Serikat saja tetapi di belahan dunia lain seperti Afrika, Asia, Italia, dan lain-lain.
Saat ini Rockefeller Foundation dipimpin oleh Rajiv J. Shah sebagai Presiden dan didampingi Ashvin Dayal (Senior Vice President), Deepali Khanna (Vice President), Eileen O’Connor (Senior Vice President, Strategic Communication and Policy), dan Elizabeth Yee (Executive Vice President).
Pernah Dituding Sebagai Penyebab Munculnya Covid-19
Awal 2024 lalu, yayasan Rockefeller Foundation pernah dituduh sebagai penyebab munculnya virus Covid-19 yang mucul pada 2020 lalu.
Mengutip situs resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2020. Pernah membahas berita terkait Rockefeller Foundation yang dituding sebagai penyebab munculnya virus Covid-19.
Kemenkominfo menyatakan bahwa berita “Rockefeller Foundation Berada di Balik Kemunculan Virus Corona COVID-19” merupakan berita disinformasi.
Diketahui, sejumlah berita saat itu memberitakan bahwa pendiri yayasan tersebut David Rockefeller merupakan pencipta virus corona dan menjadi penyebab COVID-19.
Selain itu, dalam pemberitaannya menyebutkan bahwa Rockefeller memiliki mesin pencipta uang dan memberikan pengaruh terhadap dunia farmasi, medis, media, hingga lembaga-lembaga seperti PBB, WHO, dan Bank Dunia.
Sehingga Kemenkominfo menyatakan bahwa klaim Rockefeller Foundation adalah organisasi di balik virus Corona dan penyebab COVID-19 merupakan berita yang keliru atau disinformasi.