Ia menjelaskan bahwa konsep SWF lazim digunakan oleh negara-negara yang memiliki surplus dana, seperti Temasek di Singapura atau China Investment Corporation (CIC) di Tiongkok. Namun, ia juga mengkritisi penerapan SWF di Indonesia yang dinilai belum memiliki cadangan dana besar untuk menopang skema tersebut.
Menurutnya, kondisi keuangan Indonesia saat itu masih defisit dan bergantung pada pinjaman, sehingga ia mempertanyakan sumber dana yang akan digunakan untuk membentuk SWF ini. Demikianlah informasi terkait jejak karier Dahlan Iskan.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas