Siapa Irfan Setiaputra? Mantan Bos Garuda Bongkar Fakta Maskapai Tak Peduli Nasib Penumpang Saat Delay: Saya Marah!

Riki Chandra Suara.Com
Rabu, 19 Februari 2025 | 10:15 WIB
Siapa Irfan Setiaputra? Mantan Bos Garuda Bongkar Fakta Maskapai Tak Peduli Nasib Penumpang Saat Delay: Saya Marah!
Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, membongkar fakta mengejutkan tentang industri penerbangan. Ia menyebutkan bahwa maskapai penerbangan tidak terlalu memperhatikan kepentingan penumpang.

Irfan Setiaputra mengatakan, maskapai kurang memperhatikan kenyamanan pelanggan, terutama ketika terjadi delay penerbangan.

"Kalau pesawat delay, pernahkah bos atau petinggi maskapai turun langsung menemui penumpang?" ujar Irfan dalam wawancara yang dikutip Suara.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Selasa (19/2/2025).

Irfan mencontohkan kejadian yang dialaminya saat baru menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia selama dua minggu. Ketika itu, ia menerima pesan dari seorang Direktur BUMN yang mengeluhkan keterlambatan pesawat hampir dua jam dari Makassar ke Manado.

"Saya baru dua minggu menjadi Dirut Garuda, tiba-tiba ditelepon seorang Dirut BUMN lain. Dia bertanya mengapa pesawat dari Makassar ke Manado mengalami keterlambatan yang cukup lama," ungkap Irfan.

Tidak puas dengan situasi tersebut, Irfan Setiaputra langsung mencari tahu penyebabnya dengan bertanya kepada jajaran direksi maskapai. Namun, ia merasa kecewa karena tidak ada satu pun yang menyinggung tentang kondisi penumpang yang terdampak delay penerbangan.

"Saya bertanya kepada direksi, dan masing-masing memberikan jawaban berbeda. Sampai akhirnya saya marah, saya gebrak meja! Tidak ada satu pun yang membahas penumpang. Tidak ada yang peduli dengan kenyamanan mereka," tegasnya.

Menurutnya, delay penerbangan selama dua jam dapat berdampak besar bagi penumpang. Misalnya, seseorang yang kehilangan kesempatan menghadiri pertemuan bisnis penting, gagal mengikuti wawancara kerja, atau bahkan tidak sempat menemui keluarganya di rumah sakit dalam kondisi darurat.

"Pernahkah kita berpikir bahwa penumpang memiliki agenda penting? Jika seseorang kehilangan kesempatan besar karena keterlambatan pesawat, siapa yang bertanggung jawab?" ujar Irfan.

Setelah menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia, Irfan pun berinisiatif untuk menyebarkan nomor teleponnya kepada publik agar bisa menerima keluhan secara langsung. Ia ingin memastikan bahwa setiap masalah yang dihadapi penumpang mendapat perhatian serius dari pihak maskapai.

"Saya menciptakan tagline 'Because You Matter' dan membagikan nomor saya kepada publik. Semua keluhan terkait delay penerbangan, bagasi hilang, hingga perilaku petugas maskapai menjadi tanggung jawab saya dan tim. Kami peduli dengan penumpang," tutup Irfan.

Lantas, siapa Irfan Setiaputra?

Irfan Setiaputra lahir di Jakarta pada 24 Oktober 1964. Ia merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Informatika angkatan 1982.

Setelah meraih gelar sarjana, Irfan mengawali kariernya di PT Bank Niaga Jakarta sejak 1989 hingga 1996. Ia kemudian bergabung dengan IBM Indonesia sebagai Account Manager and Team Leader Industri Perbankan pada periode 1996-2000.

Kariernya terus menanjak saat ia dipercaya menjadi Managing Director Cisco Systems Indonesia pada 2002 hingga 2009. Setelah itu, ia diangkat menjadi CEO PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau INTI pada 2009-2012.

Irfan juga pernah menjabat sebagai CEO PT Titan Mining Indonesia (2012-2014) dan CEO PT Cipta Kridatama (2014-2017). Pada periode yang sama, ia juga menjadi Chief Operating Officer PT ABM Investama (2015-2017).

Pada 2015, Irfan mulai masuk dalam jajaran dewan direksi sebagai Komisaris Utama PT Reswara Minergi Hartama hingga 2017. Dalam satu tahun pada 2017, ia menduduki tiga posisi strategis sekaligus, yakni Komisaris PT Sanggar Sarana Baja, Komisaris PT Cipta Kridatama, dan CEO PT Reswara Minergi Hartama.

Tahun 2019, Irfan menjadi CEO Sigfox Indonesia atau PT Kirana Solusi, sebelum akhirnya terpilih sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia pada 2020.

Penunjukan Irfan sebagai Dirut Garuda Indonesia dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Januari 2020. Ia menggantikan Ari Askhara yang diberhentikan terkait kasus penyelundupan Harley-Davidson dan sepeda Brompton.

Menjabat di tengah kondisi sulit, Irfan mengaku sempat ingin mengundurkan diri hingga 138 kali. Ia menghadapi tekanan besar dalam upaya restrukturisasi perusahaan melalui skema Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di tengah pandemi Covid-19.

“Kondisi yang kita hadapi di Garuda Indonesia saat awal pandemi sangat berat, pendapatan turun drastis,” kata Irfan dalam webinar Leadership in Changing Atmosphere yang diadakan OJK Institute, Kamis (24/8/2023).

Ia bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sempat pesimis terhadap pemulihan maskapai. Namun, ia menyebut tidak memiliki pilihan selain terus berjuang. “Banyak yang bertanya, ‘Bagaimana bapak menghadapi situasi ini?’ Jawaban saya, saya ingin mundur. (Lalu) ditanya, ‘Berapa kali bapak ingin mengundurkan diri, 2-3 kali?’ Tidak, 138 kali lebih,” ungkap Irfan kala itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI