Suara.com - Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, membongkar fakta mengejutkan tentang industri penerbangan. Ia menyebutkan bahwa maskapai penerbangan tidak terlalu memperhatikan kepentingan penumpang.
Irfan Setiaputra mengatakan, maskapai kurang memperhatikan kenyamanan pelanggan, terutama ketika terjadi delay penerbangan.
"Kalau pesawat delay, pernahkah bos atau petinggi maskapai turun langsung menemui penumpang?" ujar Irfan dalam wawancara yang dikutip Suara.com dari kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored, Selasa (19/2/2025).
Irfan mencontohkan kejadian yang dialaminya saat baru menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia selama dua minggu. Ketika itu, ia menerima pesan dari seorang Direktur BUMN yang mengeluhkan keterlambatan pesawat hampir dua jam dari Makassar ke Manado.
"Saya baru dua minggu menjadi Dirut Garuda, tiba-tiba ditelepon seorang Dirut BUMN lain. Dia bertanya mengapa pesawat dari Makassar ke Manado mengalami keterlambatan yang cukup lama," ungkap Irfan.
Tidak puas dengan situasi tersebut, Irfan Setiaputra langsung mencari tahu penyebabnya dengan bertanya kepada jajaran direksi maskapai. Namun, ia merasa kecewa karena tidak ada satu pun yang menyinggung tentang kondisi penumpang yang terdampak delay penerbangan.
"Saya bertanya kepada direksi, dan masing-masing memberikan jawaban berbeda. Sampai akhirnya saya marah, saya gebrak meja! Tidak ada satu pun yang membahas penumpang. Tidak ada yang peduli dengan kenyamanan mereka," tegasnya.
Menurutnya, delay penerbangan selama dua jam dapat berdampak besar bagi penumpang. Misalnya, seseorang yang kehilangan kesempatan menghadiri pertemuan bisnis penting, gagal mengikuti wawancara kerja, atau bahkan tidak sempat menemui keluarganya di rumah sakit dalam kondisi darurat.
"Pernahkah kita berpikir bahwa penumpang memiliki agenda penting? Jika seseorang kehilangan kesempatan besar karena keterlambatan pesawat, siapa yang bertanggung jawab?" ujar Irfan.
Setelah menjabat sebagai Dirut Garuda Indonesia, Irfan pun berinisiatif untuk menyebarkan nomor teleponnya kepada publik agar bisa menerima keluhan secara langsung. Ia ingin memastikan bahwa setiap masalah yang dihadapi penumpang mendapat perhatian serius dari pihak maskapai.