Abbas Fadallah dari Kfar Kila mengatakan bahwa rumah keluarganya yang dibangun 105 tahun lalu kini menjadi tumpukan puing. Fadallah mengatakan ia senang untuk kembali tetapi sedih karena "banyak warga sipil yang menjadi martir."
Walikota Kfar Kila, Hassan Sheet, mengatakan kepada The Associated Press bahwa 90% rumah di desa tersebut hancur total sementara 10% sisanya rusak.
"Tidak ada rumah atau bangunan yang berdiri," katanya, seraya menambahkan bahwa pembangunan kembali akan dimulai dari awal.
Pada hari Selasa, Ayman Jaber memasuki Mhaibib, sebuah desa yang terletak di atas bukit dekat perbatasan Israel yang diratakan oleh serangkaian ledakan pada tanggal 16 Oktober. Tentara Israel telah merilis sebuah video yang menunjukkan ledakan yang menghancurkan desa tersebut di wilayah Marjayoun.
The Associated Press mewawancarai Jaber dan keluarganya pada awal November ketika Jaber mengatakan bahwa ia khawatir Israel akan kembali membangun kehadiran permanen di Lebanon selatan dan bahwa rumah yang telah ia bangun selama enam tahun terakhir untuk dirinya, istrinya, dan kedua putra mereka, akan hilang.
Kekhawatiran itu, setidaknya, ternyata beralasan. "Tidak ada satu pun rumah di desa tersebut yang masih berdiri," kata Jaber.
"Ini seperti gempa bumi yang menyapu bersih desa tersebut."
“Situasi ini membuat saya patah hati,” kata Jaber, saat ia berdiri di dalam pemakaman desa.
“Mereka menggali kuburan dan membuka brankas. Saya tidak mengerti ancaman keamanan apa yang ditimbulkan oleh orang-orang yang meninggal itu bagi mereka.”
Baca Juga: Israel Tarik Pasukan dari Desa-Desa di Lebanon, Tetap Bertahan di Lima Titik Strategis
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan tentara Israel “akan tetap berada di zona penyangga di Lebanon di lima pos kontrol” untuk berjaga-jaga terhadap pelanggaran gencatan senjata oleh Hizbullah.