Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani menganggap aksi unjuk rasa mahasiswa bertajuk 'Indonesia Gelap' terlalu berlebihan dan kontrakproduktif dengan apa yang dikerjakan di awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Yang dilakukan oleh Pak Prabowo sekarang ini baru tahap awal, sehingga menimbulkan kekagetan dan seringkali reaksinya berlebihan dan kontraproduktif, tetapi sebagai sebuah reaksi saya kira itu boleh-boleh saja," kata Muzani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Menurutnya, adanya reaksi tersebut tidak hanya terjadi pada mahasiswa atau masyarakat, tapi kekagetan juga terjadi dalam birokrasi.
"Karena itu, reaksi itu terjadi bukan hanya di masyarakat tetapi reaksi itu juga terjadi dalam internal birokrasi dan pemerintahan misalnya tentang penghematan, karena kan sekian lama birokrasi bergerak dengan pengetatan yang relatif longgar. Kemudian sekarang ada pengetatan bukan hanya, termasuk pengetatan anggaran, sehingga itu menimbulkan kekagetan-kekagetan itu," katanya.
Baca Juga: Dalih Bukan buat Pribadi Prabowo, Istana Janji Lapor ke KPK soal Hadiah Mobil Listrik dari Erdogan
![Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani. (Suara.com/Bagaskara)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/06/69384-sekretaris-jenderal-partai-gerindra-ahmad-muzani-suaracombagaskara.jpg)
Lebih lanjut, Muzani mengatakan, adanya kekagetan tersebut kadang kala menimbulkan perilaku yang kontraproduktif.
"Itu yang terjadi sehingga seringkali ini disalahpahami, tetapi sebagai sebuah reaksi kita dengar, kita perhatikan. Tapi pemerintah tetap bertekad dengan rencana awal bahwa seperti yang dipidatokan oleh Pak Prabowo yang juga kalian semuanya sudah mengetahui bahwa rencana itu adalah rencana yang dimaksudkan untuk jangka panjang bagi Indonesia dan termasuk untuk kita semuanya," pungkasnya.
Demo 'Indonesia Gelap'
Kemarin, sejumlah elemen mahasiswa menggelar demonstrasi bertajuk 'Indonesia Gelap' di kawasan Patung Kuda untuk menolak sejumlah kebijakan pemerintahan Prabowo karena dianggap menyengsarakan rakyat.
![Aksi mahasiswa bertajuk 'Indonesia Gelap', Senin (17/2/2025). (Suara.com/Moh Reynaldi Risahondua)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/17/42989-aksi-mahasiswa-bertajuk-indonesia-gelap.jpg)
Para pendemo berasal dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), dan Koalisi Masyarakat Sipil.
Salah satu orator memberikan instruksi untuk melepas almamater guna menunjukkan bahwa aksi kali ini merupakan aksi dari rakyat.
"Angkat almet kalian masing-masing, kita tunjukkan aksi kali ini merupakan aksi rakyat yang melawan, lawan rezim oligarki," ucap orator di atas mobil.
Aksi yang diberi tajuk 'Indonesia Gelap' ini merangkum seluruh kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat.
Maka dari itu, para mahasiswa meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi ulang beberapa kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat.