Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, enggan menanggapi pernyataan Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo atau Jokowi yang menyebut Prabowo Subianto sebagai Presiden terkuat dan tak ada yang berani mengkritik.
Alih-alih mengomentari hal tersebut, Ganjar justru lebih tertarik membahas mengenai persoalan yang ada di masyarakat.
"Lebih menarik jika kita menanggapi persoalan masyarakat, segera bereskan gas untuk masyarakat miskin. Ide Efisensi anggaran yang bagus itu tetap memerhatikan program pendidikan, kesehatan, layanan dasar," kata Ganjar kepada Suara.com, Senin (17/2/2025).
Ganjar juga berbicara bagaimana untuk sama-sama bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak.
"Mari kita berusaha sekuat tenaga menciptakan lebih banyak lapangan kerja, agar masyarakat bisa punya harkat, martabat dan pendapatan," katanya.
Untuk itu, kata dia, hal-hal yang disebutnya tersebut lebih penting dilakukan dari pada mengomentari soal pernyataan Jokowi tersebut.
"Itu lebih penting dari pada komentar soal kritik-kritikan," pungkasnya.
Jokowi Akui Kekuatan Prabowo
Sebelumnya Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo atau Jokowi terang-terangan mengakui kekuatan dan dukungan luar biasa yang dimiliki Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca Juga: Curhat Jokowi di HUT Gerindra, Selalu Jadi Sasaran Dan Tak Ada yang Kritik Prabowo
Dalam pidato yang disampaikan pada puncak perayaan HUT ke-17 Gerindra di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat (Jabar), Jokowi membandingkan dukungan politik yang diterima Prabowo dengan pengalamannya sendiri di masa awal menjabat sebagai presiden.