Suara.com - Pemimpin sementara Partai Kekuatan Rakyat, Kwon Young-se, menanggapi spekulasi mengenai kemungkinan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengundurkan diri secara sukarela sebelum putusan pemakzulan, dengan menyatakan bahwa langkah tersebut tidak realistis dan tidak layak.
Kwon mengungkapkan pendapatnya pada hari Senin dalam sebuah forum debat yang diselenggarakan oleh Kwanhun Club, sebuah asosiasi jurnalis senior.
Dia memberikan tanggapan terkait kemungkinan Yoon mundur di tengah kekhawatiran bahwa keputusan pemecatan dapat memicu ketegangan antara berbagai faksi politik.
“Saya tidak percaya bahwa pengunduran dirinya akan menyelesaikan semua masalah ini, terlepas dari legalitas dan konstitusionalitas hal tersebut,” ujarnya. "Itu tidak pantas," tambahnya.
Baca Juga: BAMTC 2025: Lolos Semifinal, Thailand Menang 3-2 Atas Korea Selatan
Kwon menegaskan bahwa keputusan Yoon untuk mengundurkan diri sepenuhnya merupakan hak pribadinya dan bukan keputusan tim hukumnya, merujuk pada pernyataan terbaru dari tim hukum yang menyebutkan bahwa mereka dapat membuat keputusan penting.
“Pilihan semacam itu secara realistis tidak dipertimbangkan, dan bahkan jika dipertimbangkan, itu bukan langkah yang tepat,” kata Kwon.
Terkait dengan deklarasi darurat militer yang dibuat Yoon pada 3 Desember, Kwon mengakui bahwa itu jelas merupakan kesalahan dan tindakan yang berlebihan.
Mahkamah Konstitusi Korea Selatan akan memutuskan apakah Yoon akan dicopot dari jabatannya secara resmi atau dipulihkan setelah parlemen yang dikuasai oposisi memberikan suara untuk memakzulnya.
Baca Juga: Korut Bongkar Fasilitas Reuni Keluarga, Picu Amarah Korsel!