Pengamat Bongkar Strategi Koalisi Permanen Gerindra: Kunci Gibran, Jegal Anies hingga AHY di 2029

Senin, 17 Februari 2025 | 12:04 WIB
Pengamat Bongkar Strategi Koalisi Permanen Gerindra: Kunci Gibran, Jegal Anies hingga AHY di 2029
Presiden Prabowo Subianto (kanan) yang juga Ketua Umum Partai Gerindra bersama Presiden ke-7 Joko Widodo (ketiga kanan) dan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kedua kanan) menghadiri perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/agr]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menawarkan pembentukan koalisi permanen kepada partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Tawaran itu disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut saat berpidato di acara silaturahmi KIM di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/2/2025).

Lantas mengapa Prabowo menawarkan pembentukan koalisi permanen kepada KIM?

Menangapi niatan Prabowo tersebut, pengamat politik Yusak Farchan menilai, pembentukan koalisi permanen untuk mengunci posisi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2029.

"Koalisi permanen akan mempersempit ruang Gibran maju sebagai capres di 2029 karena sebagian besar parpol (KIM Plus) akan terkunci di Prabowo," kata Yusak dalam keterangannya kepada Suara.com, Senin (17/2/2025).

Baca Juga: Manuver Prabowo, Koalisi Permanen Jegal Gibran di Pilpres 2029?

Menurut Yusak, manuver Gerindra membentuk koalisi permanen juga didesain untuk mengunci partai politik lain agar tidak mencalonkan kadernya di Pilpres 2029.

Langkah tersebut sekaligus untuk mengantisipasi munculnya banyak calon presiden seiring adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapus batas pencalonan presiden atau presidential threshold.

"Dengan dihapuskannya presidential threshold oleh MK, arena kompetisi capres sebenarnya semakin terbuka di 2029. Ini yang akan menjadi pertimbangan partai-partai karena sejumlah figur seperti Cak Imin, AHY, Anies, Yusril bisa dengan mudah melenggang sebagai Capres dengan dukungan satu partai saja," terang Yusak.

Menurut Yusak, Gerindra punya bargaining kuat dalam menggulirkan manuver pembentukan koalisi permanen. Bargaining utama yang dimiliki Gerindra adalah modal elektoral Prabowo sebagai capres terkuat 2029.

"Sejauh ini belum ada figur yang bisa menandingi elektabilitas Prabowo. Ini yang membuat Gerindra percaya diri menggulirkan koalisi permanen," kata Yusak.

Baca Juga: Gerindra Bantah Usulan Koalisi Permanen Karena MK Hapus Presidential Threshold

Tawaran Koalisi Permanen

Sebelumnya, Prabowo menawarkan kepada para partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk membentuk koalisi permanen. Tawaran itu diungkap kepala negara dalam acara silaturahmi KIM di kediaman pribadinya di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Tawaran dari Prabowo mengenai koalisi permanen disampaikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sesaat setelah selesai acara.

"Intinya memperkuat koalisi kita. Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama pemerintahan," kata Imin, Jumat (14/2/2025).

Menanggapi tawaran dari Prabowo, Imin menyampaikan bahwa PKB menyambut baik.

"Dan tentu PKB menyambut baik koalisi permanen. Menjadi perkuatan dari percepatan pembangunan," kata Imin.

Sementara itu ditanya rentang waktu koalisi permanen apakah sampai 2029, Imin menegaskan koalisi sampai kapanpun.

"Ya sampai kapanpun, namanya permanen," kata Imin.

Terpisah usai acara, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan apa yang menjadi pernyataam Prabowo dalam acara silaturahmi KIM.

"Acara ini silaturahmi partai Koalisi Indonesia Maju plus. Dan tadi Pak Prabowo hanya ucapkan terima kasih atas perjuangan selama ini dan kerja sama selama ini sampai dengan 100 hari pemerintah Prabowo-Gibran," kata Dasco, Jumat (14/2/2025).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI