Keputusan tersebut membuat puluhan warga negara Lebanon terlantar di Iran, tempat mereka melakukan ziarah keagamaan dengan rencana untuk kembali melalui Mahan Air Iran.
Lebanon mengirim dua pesawatnya sendiri untuk menyelamatkan mereka, tetapi Iran melarang mereka mendarat di Teheran.
Hizbullah mengorganisir protes di luar bandara Beirut pada hari Sabtu, di mana para pendukungnya disemprot gas air mata oleh pasukan Lebanon.
Qassem menggambarkan larangan Lebanon terhadap pesawat Iran sebagai "pelaksanaan perintah Israel".
"Biarkan pesawat itu mendarat dan kita akan lihat apa yang akan dilakukan Israel," katanya.