"Gerbang Neraka" Akan Dibuka di Gaza, Ancam Netanyahu Jika Sandera Tak Dipulangkan

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 17 Februari 2025 | 05:36 WIB
"Gerbang Neraka" Akan Dibuka di Gaza, Ancam Netanyahu Jika Sandera Tak Dipulangkan
Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu. [ANTARA/Anadolu/Abdülhamid Hoşbaş]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji pada hari Minggu untuk "membuka gerbang neraka" di Gaza jika Hamas tidak memulangkan semua sandera, menunjuk pada strategi gabungan AS-Israel untuk menghadapi militan Palestina.

"Kami memiliki strategi bersama, dan kami tidak selalu dapat berbagi rincian strategi ini dengan publik, termasuk kapan gerbang neraka akan dibuka, karena mereka pasti akan melakukannya jika semua sandera kami tidak dibebaskan sampai yang terakhir," kata Netanyahu dalam pernyataan bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio yang sedang berkunjung.

"Kami akan menghilangkan kemampuan militer Hamas dan kekuasaan politiknya di Gaza," tambahnya.

"Kami akan membawa semua sandera kami pulang, dan kami akan memastikan bahwa Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman bagi Israel. Dukungan tegas Amerika Serikat terhadap Gaza akan membantu kami mencapai tujuan ini lebih cepat dan menempatkan kami di jalur menuju masa depan yang berbeda," kata Netanyahu.

Baca Juga: Bom AS Tiba di Israel, Perang di Gaza Makin Memanas?

Ia menambahkan bahwa ia berdiskusi dengan Rubio mengenai "visi berani Presiden AS Donald Trump untuk masa depan Gaza dan akan bekerja untuk memastikan visi tersebut menjadi kenyataan".

Trump baru-baru ini menyarankan agar AS mengambil alih Jalur Gaza dan mengubahnya menjadi "Riviera Timur Tengah", sambil memukimkan kembali dua juta penduduk Palestina di wilayah tersebut di negara lain, yaitu Mesir dan Yordania.

Usulan tersebut telah memicu kemarahan global.

Rubio pada hari Minggu mengakui bahwa usulan Trump untuk Gaza "mungkin telah mengejutkan dan mengagetkan" banyak orang.

Namun ia mengatakan "presiden juga sangat berani tentang pandangannya tentang seperti apa masa depan Gaza, bukan ide-ide lama yang sama, tetapi sesuatu yang berani dan sesuatu yang, sejujurnya, membutuhkan keberanian dan visi.

Baca Juga: Israel Terima 1.800 Bom MK-84 dari AS: Apa Dampaknya bagi Gaza?

"Yang tidak bisa terus berlanjut adalah siklus yang sama di mana kita terus mengulang dan berakhir di tempat yang sama," kata Rubio. "Hamas tidak bisa terus menjadi pasukan militer atau pasukan pemerintah... mereka harus disingkirkan... harus diberantas."

Ia menambahkan bahwa prioritas pertama Trump adalah para sandera yang ditahan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 harus pulang, mereka harus dibebaskan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI