Tolak Usulan Donald Trump, Mesir Siapkan Rencana Bangun Kembali Gaza

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 16 Februari 2025 | 22:44 WIB
Tolak Usulan Donald Trump, Mesir Siapkan Rencana Bangun Kembali Gaza
Mesir menyatakan siap menjadi tuan rumah konferensi internasional untuk rekonstruksi Jalur Gaza setelah tercapainya harapan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina. /ANTARA/Anadolu/py
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tolakan terus bermunculan dari pemimpin negara di dunia soal usulan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang berencana memindahkan warga dari jalur Gaza setelah gencatan senjata dengan Israel.

Seperti terbaru kali ini, Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi berencana akan mempersiapkan untuk membangun kembali Jalur Gaza tanpa memindahkan warga Palestina.

Dia menegaskan hal itu saat bertemu ketua Kongres Yahudi Dunia Ronald Lauder di Kairo, menurut pernyataan dari kantor Presiden Mesir.

Sisi menekankan pentingnya rekonstruksi Gaza dimulai dan penduduknya tidak dipindahkan secara paksa dari wilayah kantong Palestina itu, yang hancur lebur akibat agresi militer Israel.

Baca Juga: Bom AS Tiba di Israel, Perang di Gaza Makin Memanas?

Menurut dia, semua pihak perlu “bertindak secara bertanggung jawab untuk menjaga gencatan senjata” dan konflik yang meluas “akan merugikan semua pihak.”

“Pembentukan negara Palestina berdasarkan perjanjian perbatasan 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, adalah satu-satunya jaminan untuk mencapai perdamaian abadi,” kata Sisi.

Sisi dan Lauder juga membahas pemulihan stabilitas kawasan dan upaya Mesir membantu pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Gaza, termasuk pertukaran tawanan, dan memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah itu.

Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menyerukan pengambilalihan Gaza dan merelokasi penduduknya agar wilayah itu bisa dikembangkan menjadi resor pantai yang disebutnya sebagai "Riviera di Timur Tengah."

Usulan itu, yang dilontarkan Trump setelah gencatan senjata mulai diberlakukan di Gaza pada 19 Januari, ditolak dunia Arab dan negara-negara lain, yang menganggap hal itu sebagai pembersihan etnis.[Antara].

Baca Juga: Hizbullah Dituduh AS Dalangi Serangan Konvoi PBB di Lebanon, Langsung Bantah Tegas!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI