Suara.com - Amerika Serikat telah mengirimkan bom MK-84 berat ke Israel atas perintah Presiden Donald Trump, yang telah diblokir oleh pendahulunya Joe Biden.
Kementerian Perang Israel pada hari Minggu mengonfirmasi bahwa rezim tersebut menerima pengiriman MK-84, bom seberat 2.000 pon yang mampu merobek beton dan logam dengan radius ledakan yang besar. Menurut Al Jazeera, pengiriman tersebut berisi 1.800 bom semacam itu.
Menteri Perang Israel Katz mengatakan pada Sabtu malam bahwa pengiriman amunisi, yang katanya tiba malam itu, "berfungsi sebagai bukti lebih lanjut dari aliansi yang kuat antara Israel dan Amerika Serikat."
Pemerintah Biden mengirim ribuan bom seberat 2.000 pon ke Israel setelah perang meletus di Jalur Gaza. Namun, kemudian memberlakukan pembatasan pada salah satu pengiriman, dengan alasan kekhawatiran akan jatuhnya korban sipil.
Baca Juga: Dramatis! Tahanan Palestina Bakar Baju Penjara Israel di Gaza
Trump mencabut pembatasan tersebut segera setelah ia dilantik untuk masa jabatan kedua pada tanggal 20 Januari.
Amerika Serikat telah mengirimkan bantuan militer senilai miliaran dolar kepada Israel yang telah menewaskan sedikitnya 48.239 orang di Gaza dan melukai 111.676 orang lainnya selama hampir 16 bulan perang di wilayah yang terkepung tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang memberikan data tersebut, perempuan dan anak-anak merupakan korban terbanyak yang disebabkan selama perang yang secara luas digambarkan sebagai genosida.
Pengiriman bom berat terbaru tersebut terjadi di tengah gencatan senjata yang rapuh di Gaza, yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari 2025.
Baca Juga: Donald Trump Ajak Kurangi Anggaran Senjata Nuklir, China Beri Tanggapan Sinis