Pertukaran Tahanan Dramatis, Kondisi Memilukan Tahanan Palestina Setelah Dibebaskan

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Minggu, 16 Februari 2025 | 14:49 WIB
Pertukaran Tahanan Dramatis, Kondisi Memilukan Tahanan Palestina Setelah Dibebaskan
Layanan Penjara Israel akan mulai memindahkan tahanan Palestina ke dua fasilitas penjara, di mana mereka akan dibebaskan pada Minggu (19/1/2025) setelah gencatan senjata di Gaza diberlakukan. /ANTARA/Anadolu/py
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok tahanan Palestina yang baru saja dibebaskan dari penjara Israel tiba di Khan Younis, Gaza Selatan, menggunakan bus pada Sabtu (15/2).

Setelah dibebaskan, para tahanan tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Eropa di Khan Younis untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

Menurut Kantor Media Tahanan Palestina, salah satu tahanan bernama Nader Jamal Hussein dari kamp pengungsi Jabalia diangkut ke rumah sakit menggunakan ambulans.

Hussein dilaporkan mengalami luka-luka dan memar yang tampak di wajah dan tubuhnya.

Baca Juga: Bisakah Arab Saudi Yakinkan Trump untuk Pulangkan Warga Palestina ke Gaza?

Sumber medis yang dikutip oleh Anadolu menyatakan bahwa Hussein tidak dapat berdiri dan mengalami penurunan berat badan yang signifikan.

Pembebasan ini adalah bagian dari gelombang keenam dalam kesepakatan pertukaran tahanan yang masih berlangsung.

Pada pagi hari yang sama, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, dan sayap militer Jihad Islam, Brigade Al-Quds, melepaskan tiga sandera Israel, termasuk dua di antaranya yang memiliki kewarganegaraan ganda, yaitu Amerika dan Rusia, di Khan Younis, Gaza Selatan.

Sebagai imbalannya, Israel membebaskan 369 tahanan Palestina, yang terdiri dari 36 orang yang sedang menjalani hukuman seumur hidup dan 333 lainnya yang ditahan di Gaza setelah 7 Oktober 2023.

Kesepakatan gencatan senjata mulai berlaku di Gaza pada 19 Januari, menghentikan serangan Israel yang telah mengakibatkan lebih dari 48.000 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, serta meninggalkan wilayah tersebut dalam keadaan hancur.

Baca Juga: Mesir Siap Kirim Bantuan Rekonstruksi Gaza, Israel Menolak Keras!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI