Suara.com - Tentara Lebanon menembakkan gas air mata pada hari Sabtu ke arah pendukung Hizbullah yang berunjuk rasa di sekitar bandara Beirut terhadap Lebanon yang memblokir penerbangan Iran ke Beirut minggu ini setelah militer Israel menuduh Teheran menggunakan pesawat sipil untuk menyelundupkan uang tunai ke Beirut untuk mempersenjatai kelompok Lebanon tersebut.
Anggota parlemen Hizbullah Hassan Fadlallah meminta tentara untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang menembaki para pengunjuk rasa.
"Tentara dan pemerintah Lebanon seharusnya mengadakan pertemuan segera untuk mencegah musuh Israel memaksakan perintahnya di bandara dan melanjutkan pendudukannya atas wilayah Lebanon ... alih-alih menggunakan kekerasan terhadap aksi duduk damai di jalan menuju bandara," tambah Fadlallah dalam sebuah pernyataan.
Iran melarang pesawat Lebanon memulangkan puluhan warga negara Lebanon yang terdampar di Iran pada hari Jumat, dalam kebuntuan antara kedua negara setelah apa yang digambarkan Teheran sebagai ancaman Israel untuk menyerangnya.
Baca Juga: Nawaf Salam Bentuk Pemerintahan Baru Lebanon, Akhiri Kekosongan Sejak 2022
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi berbicara dengan mitranya dari Lebanon melalui telepon mengenai masalah tersebut dan keduanya "menyatakan kesiapan mereka untuk perundingan yang konstruktif," kata media pemerintah, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmaeil Baghaei pada hari Jumat mengatakan bahwa Israel telah mengancam sebuah pesawat penumpang yang membawa warga Lebanon dari Teheran, yang akan mengganggu penerbangan ke bandara Beirut.
Ia mengecam ancaman Israel tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional.