Prabowo: Demokrasi Indonesia Harus Khas, Yang Cocok untuk Kita

Sabtu, 15 Februari 2025 | 13:35 WIB
Prabowo: Demokrasi Indonesia Harus Khas, Yang Cocok untuk Kita
Ketum Gerindra Prabowo Subianto saat berpidato dalam perayaan Puncak HUT Gerindra ke-17 di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (15/2/2025). [Tangkapan layar YouTube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam perayaan peringatan HUT ke-17 Gerindra, Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa demokrasi di Indonesia memiliki ciri khas demokrasi yang berbeda dari negara lain.

Ia mengungkapkan hal tersebut dengan berkaca pada berbagai negara-negara yang ada di dunia menjalankan sistem demokrasi.

Diakuinya, pernyataan agar Indonesia memiliki demokrasi yang khas tersebut bisa saja memancing kalangan profesor mencemooh dirinya, karena berbeda haluan pemikiran.

"Demokrasi kita harus yang khas demokrasi Indonesia. Mungkin ada juga profesor-profesor didikan luar yang akan mencemoohkan saya. Bagi mereka-mereka itu, semua yang diajarkan dari luar itu, benar adanya," katanya dalam pidato yang disampaikan di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (15/2/2025).

Baca Juga: Singgung 100 Hari Pemerintahan, Prabowo: Kita Telah Berbuat Banyak Hal

"Saya katakan, belum tentu. (Demokrasi) yang cocok untuk mereka, belum tentu cocok untuk kita," ujarnya.

Prabowo kemudian menilai ada berbagai macam karakter demokrasi yang tidak sesuai dengan Indonesia hari ini. Menurutnya hal tersebut keliru, apabila demokrasi diartikan harus saling bermusuhan.

"Ada negara yang menganggap demokrasi itu, kita harus bermusuhan. Demokrasi kita tidak boleh bermusuhan dengan lawan-lawan politik kita. Bahkan, saya kira keliru, kalau kita pakai istilah, lawan politik. Tidak ada lawan politik," tegasnya.

Ia kemudian mengemukakan bahwa yang ada, yakni kawan seperjuangan. Karena saat bersaing dalam demokrasi berujung pada mengabdikan diri dan berbakti kepada negara, Bangsa dan Rakyat Indonesia.

"Itu Keyakinan saya. Dan ini saya kira, sudah dibenarkan oleh sejarah perjalanan dunia. Hanya negara yang elite-nya bisa bekerja sama, negara itulah yang bangkit," tegasnya.

Baca Juga: Di Hadapan Kader dan Ketua Parpol, Prabowo: Maaf Kalau Ada yang Mau Menjelek-jelekan Ibu Mega

Prabowo kemudian mencontohkan bahwa sudah terlalu banyak informasi yang menyampaikan bahwa negara kaya, luas dan memiliki sumber daya alam melimpah akan berjaya, apabila elite politik pemerintahannya tidak bekerja sama.

"Tiap hari, tiap malam berita-berita di televisi di Youtube, dimana-mana, negara walaupun kaya, negara walaupun luas, negara walaupun punya sumber daya luar biasa, kalau elite-nya tidak bisa kerja sama, apalagi elite-nya maling. Tidak mungkin negara itu bisa berhasil," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah pejabat negara dan petinggi partai mulai berdatangan menghadiri peringatan hari ulang tahun Partai Gerindra yang ke 17 tahun. Perayaan digelar di SICC, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (15/2/2025).

Sejumlah ketua umum partai menghadiri perayaan puncak HUT Gerindra tersebut, seperti Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PKS Ahmad Syaikhu, Ketum NasDem Surya Paloh hingga Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI