Suara.com - Tentara Israel berupaya memperpanjang batas waktu hingga 18 Februari untuk menarik pasukannya dari Lebanon selatan, demikian pernyataan penyiar publik Israel pada hari Rabu, meskipun Beirut menolak dan pihak berwenang telah menghubungi misi diplomatik untuk menekan Israel agar menyelesaikan penarikan pasukannya paling lambat Selasa depan.
Israel mengatakan Amerika Serikat telah mengizinkannya untuk tetap berada di beberapa titik di Lebanon setelah tanggal yang disepakati untuk penarikan penuh, demikian dilaporkan penyiar publik Kan TV, mengutip pejabat senior kabinet.
Namun, kantor kepresidenan Lebanon menepis laporan media yang mengklaim bahwa Lebanon dan Israel telah sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata setelah Ramadan dan Idul Fitri, yang jatuh pada akhir Maret tahun ini.
"Presiden Joseph Aoun telah berulang kali menekankan desakan Lebanon untuk menarik penuh pasukan Israel dalam batas waktu yang ditetapkan pada 18 Februari," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.
Media Israel mengungkapkan bahwa "Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Presiden AS Donald Trump untuk menunda penarikan pasukan dari Lebanon sekali lagi." Lebih jauh, ia mengklaim bahwa "Israel memberikan bukti kepada Amerika bahwa tentara Lebanon belum menanggapi pelanggaran Hizbullah."
Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Washington pada bulan November, pasukan Israel diberi waktu 60 hari untuk mundur dari Lebanon selatan tempat mereka melancarkan serangan darat terhadap pejuang Hizbullah sejak awal Oktober.
Batas waktu awal telah diperpanjang dari 26 Januari hingga 18 Februari. Seorang pejabat Lebanon dan seorang diplomat asing di Lebanon mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu bahwa Israel kini telah meminta untuk tetap berada di lima pos di selatan selama 10 hari lagi.
Akhir-akhir ini, Lebanon telah memberikan tekanan kepada Israel melalui saluran diplomatik untuk menghormati rencana penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan. Pada hari Rabu, Aoun mendesak negara-negara Uni Eropa untuk memberikan tekanan kepada Israel agar menyelesaikan penarikan pasukannya dalam batas waktu yang ditetapkan pada tanggal 18 Februari.
Sementara itu, seorang sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada Asharq Al-Awsat bahwa tentara Lebanon sedang bersiap untuk mengerahkan pasukan, sebelum tanggal 18 bulan ini, di semua desa tempat pasukan pendudukan Israel saat ini ditempatkan.
Baca Juga: Israel Tarik Mundur Pasukan dari Tubas, Akankah Kekerasan di Tepi Barat Berakhir?
“Negara Lebanon akan menolak segala perubahan perjanjian gencatan senjata,” kata sumber tersebut, seraya menambahkan bahwa perpanjangan batas waktu 18 Februari adalah “tidak dapat dibenarkan.”