Suara.com - Retreat kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 dianggap merupakan program penting yang mesti dilaksanakan di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang sedang digembar-gemborkan oleh Presiden Prabowo. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
"Ya termasuk bukan hanya retreat ya, seluruh program kegiatan yang dianggap memiliki strategis, penting, ya itu tetap berjalan. Retreat itu bagian dari program yang penting," katanya.
Ia mengatakan, memang program retreat kepala daerah ini berasal dari APBN Kementerian Dalam Negeri.
![Stafsus Presiden Juri Ardiantoro menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). [ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/YU]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/15/29234-calon-wakil-menteri-kabinet-prabowo-juri-ardiantoro.jpg)
Juri memastikan kegiatan tersebut tidak terngaruh dengan adanya pemangkasan anggaran. Namun ia mengatakan, memang ada sedikit penyesuaian di mana pelaksanaan harinya dikurangi.
Baca Juga: Puas Harvey Moeis Bisa Dihukum 20 Tahun Bui, Mahfud MD: Kejaksaan Profesional Asal Tak Direcoki
"Enggak, enggak. Ya tentu ada perincian-perincian atau kebutuhan, bukan hanya retreat ya, tapi semua yang dianggap tidak apa namanya, tidak terlalu kelihatan manfaatnya, tidak produktif, pasti diefisienkan. Termasuk retreat," katanya.
"Kan retreat tadinya 14 hari, sekarang sudah dikurangi harinya lah," sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kegiatan retreat kepala daerah merupakan agensa yang biasa dilakukan oleh Kemendagri.
"Ya kan retreat itu kan sebetulnya dua agenda. Agenda yang biasa dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri atau orientasi lah ya, orientasi bagi kepala daerah itu yang biasa dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Lemhanas. Dan ini Kementerian Dalam Negeri dan Lemhanas menjadi satu. Supaya efektif, efisien," pungkasnya.