Suara.com - DPR menjadi salah satu lembaga yang dipertanyakan terdampak efisiensi anggaran atau tidak. Sebab, DPR sempat disebut tak akan terkena kebijakan tersebut.
Merespons anggapan tersebut, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah mengakui sebenarnya sudah sejak lama mengingatkan supaya DPR harus menjadi lembaga pertama yang melakukan efisiensi, sebelum mendesak pemerintah menghemat anggaran.
"Kalau saya sudah berteriak dari dulu, internal itu seharusnya segera, DPR itu kalau minta pemerintah lakukan efisiensi, maka yang harus dilakukan DPR-nya duluan," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Kamis (13/2/2025).
Said kemudian mencontohkan hal yang perlu diefisiensi, misalnya bahan materi yang dicetak kertas.
Baca Juga: Ketua Banggar DPR Tegaskan Dukung Pemotongan Anggaran Pemerintah: Di Mana Salahnya?
Menurutnya, hal ini hanya membuang-buang anggaran karena tak jarang mitra kerja harus mencetak materi rapat dengan kertas betumpuk-tumpuk.
Menurutnya, materi rapat sebenarnya bisa diberikan kepada anggota DPR dalam bentuk paperless atau soft file untuk menghemat anggaran.
Tak hanya itu, Said pun menyentil kebiasaan DPR yang kerap mencetak buku. Namun, buku tersebut sebenarnya tak pernah dibaca.
"Sehingga biaya pemerintah juga nggak keluar. Itu kan di internal kami juga perlu. Dan berhentilah nyetak buku sebanyak-banyak, kan ruangan penuh dengan buku. Itu pun nggak dibaca lagi," tuturnya.
Namun, Ketua DPP PDIP ini menegasakan bahwa DPR akan segera membahas efisiensi secara internal. Namun apa saja yang dipangkas, hal itu merupakan kewenangan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR.
Baca Juga: Soal Efisiensi Anggaran, Mahfud MD: Prabowo Harus Jelaskan ke Rakyat Agar Kegelisahan Bisa Mereda
"Di internal kami akan lakukan efisiensi... itu di BURT," katanya.