Suara.com - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah menilai bahwa kebijakan efisiensi anggaran terhadap Kementerian dan Lembaga adalah untuk demi kesejahteraan rakyat.
Said mengklaim bahwa tidak ada yang salah dari kebijakan tersebut kalau melihat tujuannya.
Ia kemudian membandingkannya saat Pandemi Covid-19. Saat itu, ia mengatakan banyak orang yang kesulitan karena belum terbiasa beradaptasi dengan hal baru seperti work from home.
Said menggambarkan kondisi tersebut gaduh luar biasa dengan sentimen negatif terkait adanya kebijakan pemotongan anggaran untuk Pandemi Covid-19.
Belajar dari pengalaman tersebut, ia mengungkapkan bahwa pemotongan anggaran yang terjadi hari ini dikembalikan ke masyarakat dengan dalih meningkatkan kesejahteraan.
"Pemotongan ini untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Di mana salahnya?" katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Kamis (13/2/2025).
Ia mengatakan, kalau sejumlah program unggulan Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ditingkatkan karena adanya kebijakan efisiensi anggaran, justru semua mendapatkan keuntungan.
"Kenapa saya berpendapat seperti itu? Karena kalau MBG ditingkatkan, kemudian rehab ditingkatkan, swasembada pangan dipercepat, dalam jangka panjang kita yang diuntungkan," katanya.
Ia kemudian mengimbau kepada kementerian dan lembaga agar jangan berkutat dengan keluhan hanya karena kebijakan efisiensi anggaran.
Baca Juga: Badan Gizi Nasional Ngaku Ikut Kena Pemangkasan Anggaran, Program Makan Bergizi Gratis Terdampak?
"Daripada kita berkutat di antara K/L-K/L kemudian mengeluh soal, ya belanja ATK-nya tidak ada, kemudian perjalanan dinas jauh berkurang, seminar sudah tidak ada lagi, FGD. Itu kan hal rutinitas yang dari dulu menjadi kronik," katanya.