China Kecam Rencana Trump Pindahkan Warga Gaza: Pemindahan Paksa!

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 12 Februari 2025 | 17:37 WIB
China Kecam Rencana Trump Pindahkan Warga Gaza: Pemindahan Paksa!
bendera China [antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiongkok pada hari Rabu menegaskan kembali penentangannya terhadap apa yang disebutnya "pemindahan paksa" warga Palestina ketika ditanya tentang rencana Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan penduduk Gaza ke tempat lain.

"Gaza adalah milik Palestina dan merupakan bagian integral dari wilayah Palestina... Kami menentang pemindahan paksa warga Gaza," kata juru bicara kementerian luar negeri Guo Jiakun dalam jumpa pers rutin.

Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza, tetapi dapat mengizinkan beberapa bagian dari jalur yang dikepung itu dibangun kembali oleh negara-negara lain di Asia Barat.

“Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Sejauh kita membangunnya kembali, kita dapat memberikannya kepada negara-negara lain di [Asia Barat] untuk membangun beberapa bagiannya, orang lain dapat melakukannya, melalui naungan kita. Tetapi kita berkomitmen untuk memilikinya, mengambilnya, dan memastikan bahwa Hamas tidak mundur.”

Baca Juga: Kritik Kebijakan Trump, Inspektur Jenderal USAID Dipecat: Ada Apa di Baliknya?

“Tidak ada yang bisa dipindah kembali. Tempat itu adalah lokasi pembongkaran. Sisanya akan dihancurkan. Semuanya dihancurkan,” tambahnya.

Trump telah melontarkan gagasan AS untuk mengambil alih Gaza sejak ia menjabat pada tanggal 20 Januari. Pernyataan-pernyataannya yang gegabah telah disambut dengan gelombang kecaman dari Asia Barat dan bagian-bagian lain dunia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Minggu bahwa tidak ada kekuatan yang dapat memaksa warga Gaza keluar dari tanah air "abadi" mereka, karena Gaza, Tepi Barat, dan Timur al-Quds adalah milik Palestina.

"Tidak ada kekuatan yang dapat memaksa orang-orang Gaza keluar dari tanah air abadi mereka yang telah mereka huni selama ribuan tahun. Palestina, termasuk Gaza, Tepi Barat, dan Timur [al-Quds], adalah milik Palestina," kata Erdogan kepada wartawan sebelum berangkat dari Istanbul menuju Malaysia.

Ia mengatakan usulan presiden AS tentang Gaza, yang dibuat di bawah tekanan Israel, tidak layak dibicarakan. "Upaya-upaya ini sama sekali sia-sia dan tidak ada gunanya," tambahnya.

Baca Juga: Korea Utara Kecam Usulan Trump untuk Gaza, Sebut AS sebagai Pemeras

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI