Suara.com - Sidang pemakzulan Wakil Presiden Filipina, Sara Duterte, oleh senat akan dimulai pada bulan Juli.
Presiden Senat, Francis Escudero, mengungkapkan pada hari Senin bahwa pembahasan mengenai hal ini akan dimulai pada 2 Juni.
Ia membantah tuduhan bahwa senat berupaya menunda proses pemakzulan dan menjelaskan bahwa para senator tidak dapat mengadakan sidang selama masa istirahat.
Dokumen pemakzulan Duterte diterima oleh sekretariat senat dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 5 Februari, yang ditandatangani oleh lebih dari 200 anggotanya, sementara sidang kongres berlangsung sebelum pemilu paruh waktu pada 12 Mei.
Baca Juga: Akankah Sara Duterte Lengser? Senat Filipina Akan Putuskan Nasib Wapres
Escudero meminta para senator untuk mempelajari berkas pemakzulan yang berisi 44 halaman yang telah dibagikan minggu lalu.
Ia menegaskan bahwa senat tidak berencana untuk mengadakan sidang khusus seperti yang diusulkan oleh beberapa pihak, dengan alasan tidak ada cukup justifikasi untuk melakukan sidang tersebut sebelum pemilu paruh waktu.
"Kami tidak akan mendengarkan pendapat yang mendukung atau menentang Wapres Sara. Kami akan mematuhi hukum,” tegas Escudero.
Ia menyatakan bahwa Konstitusi 1987 secara jelas mengatur waktu bagi kongres untuk mengadakan sidang khusus.
Kongres Filipina menganut sistem bikameral yang terdiri dari DPR dan senat. Pada 5 Februari, DPR menyetujui pemakzulan terhadap Duterte yang dituduh melakukan berbagai pelanggaran hukum, termasuk korupsi.
Baca Juga: Pemakzulan Wapres Filipina Jadi Sorotan, Publik Minta Gibran Berhati-hati: Semoga Nular