Gua Safarwadi Diklaim Tembus Sampai ke Mekkah, Muhammadiyah Ingatkan Soal Ini

Riki Chandra Suara.Com
Selasa, 11 Februari 2025 | 14:34 WIB
Gua Safarwadi Diklaim Tembus Sampai ke Mekkah, Muhammadiyah Ingatkan Soal Ini
Gua Safarwadi. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gua Safarwadi sempat viral di media sosial. Gua yang terletak di Pamijahan, Tasikmalaya, Jawa Barat, itu disebut-sebut memiliki jalur mistis yang dapat menghubungkan langsung ke Mekkah.

Kepercayaan itu menarik perhatian. Alhasil, banyak peziarah yang mengunjungi gua tersebut hingga mengenang perjalanan spiritual Syeikh Abdul Muhyi, seorang ulama penyebar tarekat Syattariyah di Tanah Pasundan.

Gua yang memiliki panjang sekitar 284 meter ini menghubungkan Kampung Pamijahan dengan Kampung Panyalahan. Beberapa bagian dalam gua diklaim memiliki lorong gaib yang dipercaya bisa menembus berbagai daerah seperti Cirebon, Banten, Surabaya, hingga Mekkah.

Sesepuh Pamijahan, KH Endang Ajidin menegaskan bahwa secara ilmiah, klaim gua sampai ke Mekkah tidak memiliki dasar yang kuat. Ia menyebut bahwa lubang-lubang dalam gua hanyalah bagian dari mitos yang berkembang secara turun-temurun dan tidak terbukti secara nyata.

Bahkan, salah satu lorong dalam gua ini pernah ditutup setelah seorang pemuka agama tersesat saat mencoba melewatinya.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad, ikut menanggapi fenomena tersebut. Dia menekankan pentingnya dakwah pencerahan agar masyarakat tidak mudah percaya pada hal-hal yang tidak rasional.

"Sering kali tempat-tempat yang dianggap keramat memiliki cerita mistis untuk menarik perhatian dan meningkatkan keyakinan masyarakat terhadap situs tersebut," ujarnya, dikutip dari website resmi Muhammadiyah, Selasa (11/2/2025).

Menurutnya, masyarakat Indonesia masih memiliki kecenderungan kuat terhadap kepercayaan mistik. Atas dasar itu, perlu adanya dakwah pencerahan yang berbasis pada pendekatan bayani (tekstual), burhani (rasional), dan irfani (spiritual), agar keyakinan yang tidak berdasar bisa diminimalisir.

Selain itu, ia menegaskan bahwa pendidikan berbasis penguatan nalar perlu ditanamkan sejak dini agar generasi mendatang dapat memilah mana yang realistis dan mana yang sekadar mitos.

Fenomena seperti gua Safarwadi menunjukkan bahwa kepercayaan tradisional masih memiliki pengaruh besar dalam masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI