Suara.com - Hakim tunggal pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) Arief Budi Cahyono menolak gugatan praperadilan yang diajukan suami Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita, Alwin Basri (AB).
Penolakan gugatan suami Wali Kota Semarang tersebut dibacakan dalam sidang lanjutan yang digelar di PN Jaksel pada Selasa (11/2/2025).
"Menolak permohonan praperadilan Pemohon untuk seluruhnya," kata Hakim Arief.
Dengan putusan tersebut, Alwin Basri hingga kini masih tetap berstatus sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pada pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Dalam pertimbangannya, Hakim menilai bahwa penetapan tersangka Alwin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah sesuai prosedur.
Sebelumnya, KPK menahan dua tersangka kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, yakni Ketua Gapensi Semarang sekaligus Direktur PT Chimarder 777 Martono, dan Direktur Utama PT Deka Sari Perkasa P Rachmat Utama Djangkar.
"Penahanan dilakukan untuk 20 hari ke depan, dari 17 Januari sampai dengan tanggal 5 Februari 2025. Kedua tersangka ditahan di Rutan KPK," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika kepada awak media, Jumat (17/1/2025).
Dia menjelaskan Martono diduga menerima gratifikasi bersama Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita dan suaminya, Alwin Basri dari beberapa pihak terkait sejumlah proyek di Pemkot Semarang.
Sementara itu, Rachmat diduga memberikan suap terkait proyek pengadaan meja dan kursi fabrikasi untuk sekolah dasar di Dinas Pendidikan Kota Semarang.
Baca Juga: KPK Layangkan Panggilan Ketiga untuk Wali Kota Semarang Mbak Ita dan Suami Sebagai Tersangka
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Mantan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah.