Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ikut pasang badan terkait adanya upaya pemisahan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ketujuh Joko Widodo alias Jokowi. Hal ini disebut tak akan berhasil dilakukan.
Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman mengatakan Prabowo dan Jokowi masih sangat solid. Upaya pemisahan bakal sia-sia karena justru keduanya semakin erat.
“Upaya memisahkan Presiden Prabowo dan Pak Jokowi tidak akan berhasil. Kepentingan mereka sama, yaitu memajukan bangsa dan negara. Mereka seiring-sejalan. Semakin diadu, mereka semakin menyatu,” ujar Andy kepada wartawan, Selasa (11/2/2025).
Lebih lanjut, Andy berharap semua pihak tak melakukan politik pecah belah di situasi saat ini. Justru, ia menyarankan komponen bangsa untuk bekerja sama dan bersatu.
![Presiden Ke-7 RI Joko Widodo didampingi Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Lanut Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (20/10/2024). (ANTARA/Andi Firdaus)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/20/47172-jokowi-prabowo-jokowi.jpg)
“Jadi, seperti kata Presiden, kami tertawakan saja upaya yang akan sia-sia itu. Mereka melakukan sesuatu yang sudah pasti gagal,” pungkas Andy.
Curhatan Prabowo
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan ada yang ingin memisah-pisahkan dirinya dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
![Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/09/46720-presiden-prabowo-subianto-foto-biro-pers-sekretariat-presiden.jpg)
Hal itu diungkapkan Prabowo dalam sambutannya di pembukaan Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Jatim International Expo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/2/2025).
"Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya sama Pak Jokowi. Lucu juga untuk bahan ketawa, boleh," kata Prabowo, Senin (10/2/2025).
Kepala negara lantas meminta masyarakat untuk tidak gampang dipecah belah.
"Jangan, kita jangan ikut. Pecah belah, pecah belah itu adalah kegiatan mereka-mereka yang tidak suka sama Indonesia," kata Prabowo.
Prabowo mengingatkan bahwa kegiatan memecah belah bangsa Indonesia sudah ada sejak era penjajagan. Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat tidak menghiraukan aksi pecah belah.
"Dari ratusan tahun devide et impera itu adalah taktik strategi untuk memecah belah umat dan bangsa Indonesia, nggak usah dihiraukan," kata Prabowo.