Perang Dagang China vs AS Makin Panas, Trump Konfirmasi Telah Berbicara dengan Xi Jinping

Bella Suara.Com
Selasa, 11 Februari 2025 | 10:51 WIB
Perang Dagang China vs AS Makin Panas, Trump Konfirmasi Telah Berbicara dengan Xi Jinping
Donald Trump dan Xi Jinping (VOA Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi bahwa dirinya telah berbicara dengan Presiden China Xi Jinping sejak menjabat pada 20 Januari, namun ia tidak memberikan rincian mengenai topik yang dibahas.

Dalam wawancara yang disiarkan oleh Fox News pada Senin (12/2), Trump menyatakan, “Ya… saya telah berbicara dengannya dan juga dengan orang-orangnya.”

Ia juga menambahkan bahwa dirinya memiliki hubungan pribadi yang sangat baik dengan Xi.

Namun, Trump tidak mengungkap kapan percakapan itu terjadi atau isu-isu spesifik yang dibicarakan.

Hubungan AS-China di Tengah Perang Dagang

Pernyataan Trump ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China. Pekan lalu, ia mengatakan bahwa dirinya tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Xi guna meredakan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Percakapan antara kedua pemimpin ini dipandang krusial untuk mencegah peningkatan atau penundaan tarif perdagangan yang semakin membebani kedua negara.

Sebelumnya, sebelum Trump resmi menjabat, ia dan Xi sempat berdiskusi mengenai berbagai isu, termasuk TikTok, perdagangan, dan Taiwan.

Saat ini, baik Gedung Putih maupun Kementerian Luar Negeri China belum memberikan komentar atas wawancara Trump dengan Fox News.

Baca Juga: Trump Ultimatum Hamas, Bebaskan Sandera atau Gencatan Senjata Dibatalkan

China baru-baru ini memberlakukan tarif tambahan terhadap sejumlah produk impor dari AS sebagai respons terhadap kebijakan tarif Trump yang mencapai 10% secara menyeluruh. Selain itu, Beijing juga memasukkan beberapa perusahaan AS, termasuk Alphabet (induk perusahaan Google), dalam daftar pengawasan untuk kemungkinan sanksi lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI