Buldoser Israel Ratakan Nur Shams, Ribuan Warga Palestina Mengungsi

Bella Suara.Com
Selasa, 11 Februari 2025 | 09:14 WIB
Buldoser Israel Ratakan Nur Shams, Ribuan Warga Palestina Mengungsi
Pembongkaran bangunan warga Palestina di Tepi Barat oleh Israel [Foto: ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan keluarga Palestina terpaksa meninggalkan kamp pengungsi Nur Shams di utara Tepi Barat pada Senin (10/2), di tengah operasi militer besar-besaran yang dilakukan oleh Israel. Suara ledakan, tembakan, serta aktivitas buldoser yang menghancurkan bangunan membuat warga ketakutan dan melarikan diri.

"Kami mendengar ledakan dan pengeboman serta buldoser. Ini tragedi. Mereka melakukan hal yang sama seperti yang mereka lakukan di Gaza," ujar Ahmed Ezza, salah satu warga kamp. 

Sementara itu, Ahmed Abu Zahra, warga lainnya, mengaku dipaksa pergi setelah rumahnya mulai dihancurkan oleh pasukan Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa tiga warga Palestina, termasuk dua wanita dan seorang pemuda, tewas dalam operasi yang berlangsung sejak Sabtu (8/2). Salah satu korban adalah seorang wanita hamil delapan bulan. Israel menyatakan bahwa polisi militernya telah membuka penyelidikan atas kematiannya.

Baca Juga: AS Desak Israel Patuhi Tenggat Waktu Gencatan Senjata dengan Hizbullah

Operasi militer di Nur Shams merupakan bagian dari kampanye yang lebih luas yang dilakukan sejak Januari di wilayah Tulkarem dan Jenin. Israel mengklaim bahwa operasi ini menargetkan infrastruktur teroris. Namun, kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem menuding Israel sedang melancarkan perang habis-habisan terhadap rakyat Palestina.

Gubernur Tubas, Ahmad al-Assaad, mengatakan bahwa serangan kali ini lebih luas daripada sebelumnya.

"Apa yang kami alami ini belum pernah terjadi sebelumnya. Operasi Israel tidak hanya menargetkan pejuang, tetapi juga warga sipil, wanita, dan anak-anak. Mereka meledakkan rumah-rumah untuk menekan penduduk agar pergi," katanya.

Menurut laporan AFP, lebih dari separuh dari 13.000 penduduk kamp Nur Shams telah mengungsi. Seorang fotografer di lokasi melihat puluhan keluarga bergegas meninggalkan kamp di tengah hujan gerimis, sementara buldoser Israel terus menghancurkan bangunan.

Konflik di Tepi Barat semakin memanas sejak perang di Gaza pecah setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Sejak saat itu, setidaknya 887 warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan militer dan pemukim Israel.

Baca Juga: Israel Langgar Gencatan Senjata, Hamas Hentikan Pembebasan Sandera

Di sisi lain, sebanyak 32 warga Israel, termasuk tentara, tewas dalam serangan yang dilakukan kelompok bersenjata Palestina atau dalam operasi militer Israel.

Gubernur Tulkarem, Abdallah Kamil, menilai tindakan Israel bertujuan untuk mengubah demografi wilayah tersebut.

"Mereka menghancurkan segalanya," katanya. 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh Israel menerapkan kebijakan penghancuran yang sama di Tepi Barat seperti yang dilakukan di Gaza.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI