Kontroversi Rencana Donald Trump: Usulkan Pemindahan Warga Palestina dari Gaza Secara Permanen

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 11 Februari 2025 | 07:44 WIB
Kontroversi Rencana Donald Trump: Usulkan Pemindahan Warga Palestina dari Gaza Secara Permanen
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Barack Obama terlihat akrab (Sumber:x.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berencana akan memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza secara permanen belakangan ini menjadi sorotan publik.

Namun Trump usai belum lama ini bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan, bahwa warga Palestina yang meninggalkan Jalur Gaza dalam rencana kontroversialnya tidak akan diizinkan kembali.

"Kami akan membangun komunitas yang aman, sedikit jauh dari tempat mereka sekarang, dari semua bahaya ini. Sementara itu, saya akan memiliki ini. Anggap saja sebagai proyek pengembangan real estat untuk masa depan, ini akan menjadi lahan yang indah," kata Trump dalam wawancara dengan Fox News yang ditayangkan pada Senin (10/2).

Ketika pewawancara menanyakan secara langsung apakah warga Palestina akan "memiliki hak untuk kembali," Trump dengan tegas menjawab, "Tidak, mereka tidak akan, karena mereka akan mendapatkan perumahan yang jauh lebih baik."

"Dengan kata lain, saya berbicara tentang membangun tempat tinggal permanen bagi mereka, karena jika mereka harus kembali sekarang, butuh bertahun-tahun sebelum bisa dihuni kembali," kata Trump.

"Saya berbicara tentang memulai pembangunan, dan saya pikir saya bisa membuat kesepakatan dengan Yordania, saya pikir saya bisa membuat kesepakatan dengan Mesir, Anda tahu, kami memberi mereka miliaran dolar setiap tahun," katanya menambahkan.

Trump mengumumkan proposalnya di tengah gencatan senjata yang menghentikan 15 bulan perang genosida Israel di Gaza.

Rencananya mengambil alih Gaza telah mendapat penolakan luas di tingkat internasional, tetapi Trump bersikeras akan mewujudkannya.

Dia berulang kali mengeklaim bahwa dia bisa memaksa Mesir dan Yordania untuk menampung pengungsi Palestina, klaim yang secara terbuka dibantah oleh kedua negara itu maupun oleh rakyat Palestina.

Baca Juga: Video Detik-detik Pesawat Jatuh Hantam Jalan Raya di Brasil

Raja Yordania Abdullah II dijadwalkan mengunjungi Gedung Putih pekan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI