Militer Israel Mundur dari Koridor Netzarim, Hamas Rayakan Sebagai Kemenangan

Bella Suara.Com
Senin, 10 Februari 2025 | 15:49 WIB
Militer Israel Mundur dari Koridor Netzarim, Hamas Rayakan Sebagai Kemenangan
Ilustrasi Hamas di Palestina
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Militer Israel telah menarik diri dari wilayah Gaza, khususnya dari koridor Netzarim yang membelah Gaza, sebuah langkah yang diharapkan dalam perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Langkah ini mengakhiri kehadiran Israel di posisi strategis tersebut yang telah mengisolasi wilayah utara Gaza dari selatan.

Hamas merayakan penarikan tersebut sebagai kemenangan besar, dengan pasukan polisi dikerahkan untuk mengatur arus warga Palestina yang melintasi koridor tersebut.

Mengutip rekaman yang diperoleh Reuters menunjukkan kendaraan militer Israel bergerak menjauh dari pantai menuju perbatasan Israel.

Baca Juga: Eksodus Jenin: 20.000 Warga Palestina Terusir Akibat Serangan Israel

Keputusan ini mengikuti perjanjian gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari lalu setelah lebih dari 15 bulan perang yang mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa.

Selama bulan-bulan pertama konflik, pasukan Israel menduduki koridor sepanjang 6 km yang menghubungkan perbatasan Israel dengan Laut Mediterania.

Koridor ini telah menjadi jalur evakuasi bagi ribuan warga Palestina yang melarikan diri dari kekerasan di Gaza selatan dan berusaha kembali ke rumah mereka di utara, yang kini sebagian besar hancur akibat operasi militer Israel.

Namun, meskipun ada penarikan militer Israel, kekerasan masih berlanjut. Petugas medis melaporkan bahwa empat warga Palestina tewas akibat tembakan Israel pada Minggu di dekat Khan Younis dan di Kota Gaza.

Tentara Israel mengonfirmasi bahwa tembakan peringatan dilepaskan terhadap 'tersangka', dengan beberapa tembakan teridentifikasi mengenai target.

Baca Juga: Lawan Trump, Negara-negara Arab Bersatu di KTT Darurat Mesir

Sementara itu, pembicaraan mengenai gencatan senjata tahap kedua antara Israel dan Hamas diperkirakan akan segera dimulai, dengan dukungan negosiasi dari Qatar dan Mesir.

Namun, ketegangan masih tinggi, dengan pernyataan kontroversial Presiden AS Donald Trump yang mengusulkan pemindahan warga Palestina dari Gaza dan pengalihan wilayah tersebut ke bawah kendali AS untuk pembangunan kembali.

Rencana Trump telah menuai kecaman luas, dengan kritik yang menyebutnya sebagai bentuk pembersihan etnis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI