Rektor Untar Berharap Pemangkasan Anggaran Tak Sentuh Dana Riset dan Pengabdian Masyarakat

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 10 Februari 2025 | 15:46 WIB
Rektor Untar Berharap Pemangkasan Anggaran Tak Sentuh Dana Riset dan Pengabdian Masyarakat
Rektor Universitas Tarumanagara (Untar), Prof Amad Sudiro (baju merah) dan Ketua Yayasan Tarumanagara Prof Ariawan Gunadi (baju batik). (Suara.com/Moh Reynaldi Risahondua)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rektor Universitas Tarumanagara (Untar), Prof Amad Sudiro, turut bicara soal kebijakan pemangkasan anggaran di pemerintahan Prabowo Subianto. Terlebih setelah anggaran Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dipangkas sebesar Rp 22,5 triliun.

Amad berharap pemangkasan tersebut tidak menyentuh alokasi anggaran yang bertujuan untuk meningkatkan tiga kewajiban dasar perguruan tinggi.

"Kami berharap bahwa pemangkasan anggaran yang ada di Kemendikti, tidak termasuk yang alokasi anggaran untuk peningkatan tridama perguruan tinggi," kata Amad kepada awak media di Auditorium Gedung M lantai 8, Kampus I Universitas Tarumanagara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (10/2/2025).

"Khususnya misalnya riset dan pengabdian masyarakat serta berbagai program-program riset yang sebenarnya itu harusnya bisa terus ditingkatkan bagi perguruan tinggi," sambungnya.

Menurutnya kebijakan soal pemangkasan anggaran mungkin dapat difokuskan untuk kegiatan yang bersifat administratif.

"Mudah-mudahan pemangkasan anggaran sendiri ada untuk hal-hal yang rutin terkait dengan efisiensi seperti kunjungan ke luar negeri, ATK dan sebagainya. Tapi tidak program-program yang seharusnya itu menjadi program prioritas (seperti riset dan pengabdian masyarakat)," ucap Dia.

Selain Amad, Ketua Yayasan Tarumanagara Prof Ariawan Gunadi, juga menanggapi soal kebijakan pemangkasan anggaran yang tengah dilakukan pemerintah di sejumlah kementerian dan lembaga.

Ariawan menilai, Universitas Tarumanagara yang merupakan perguruan tinggi swasta (PTS) tidak terlalu terkena dampak yang signifikan karena dana anggaran bersifat mandiri.

"Dan yang menjadi menariknya kan kita yayasan itu kan kebetulan mencari uangnya itu mandiri, sendiri. Beda pemangkasan anggaran ini akan relatednya dengan PTN (Perguran Tinggi Negeri)," ucap Ariawan kepada awak media.

Baca Juga: Diungkap BGN! Alasan Prabowo Pangkas Anggaran buat Biayai Program Makan Bergizi Gratis

"Jadi, tentu yayasan itu ya sudah terbiasa lah untuk memfinance diri sendiri," sambungnya.

Walaupun dampaknya tidak terlalu signifikan, Ariawan mengatakan, tetap ada implikasi dari kebijakan pemangkasan anggaran terhadap beberapa dosen di Universitas Tarumanagara.

"Akan tetapi tentu pasti punya implikasi karena kan dosen dan sebagainya kan pastilah berkaitan dengan anggaran," ucap Dia.

Terakhir, Ariawan berharap, proses terkait kebijakan ini dapat segera terselesaikan dengan cepat, khususnya dalam aturan alokasi anggaran bagi PTS seperti Untar.

"Kita harapkan bisa terselesaikan secara cepat dan kalau ini menjadi program prioritasnya presiden terpilih. Ya harusnya pasti akan ada alokasinya lah, kan ada terbuka untuk revisi anggaran ke depan," pungkasnya.

Reporter: Moh Reynaldi Risahondua

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI