Palestina Bukan 'Properti' Donald Trump, Turki Kecam Rencana AS di Gaza

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 09 Februari 2025 | 23:13 WIB
Palestina Bukan 'Properti' Donald Trump, Turki Kecam Rencana AS di Gaza
Mesir menyatakan siap menjadi tuan rumah konferensi internasional untuk rekonstruksi Jalur Gaza setelah tercapainya harapan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Palestina. /ANTARA/Anadolu/py
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataan hingga rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memindahkan warga Palestina dari Gaza, hingga menjadikan properti terbesar di dunia mendapatkan kecaman dari berbagai negara.

Kali ini dari Ketua Parlemen Turki Numan Kurtulmus, dia menyebut bahwa Palestina bukanlah "kupon" yang bisa dijualbelikan seenaknya oleh Donald Trump.

Dengan tegas dia mengatakan bahwa Tanah Palestina baik di jalur Gaza adalah milik rakyat Palestina.

"Mereka (AS) mengatakan jika Anda menyerahkan tempat ini (Gaza Palestina) kepada kami, kami akan menjadikannya resor yang indah. Saya ingin mengatakan ini dengan sangat jelas. Tanah orang-orang Muslim Palestina, tanah orang-orang Kristen Palestina bukanlah kupon untuk dijual kepada Trump dan perusahaan-perusahaannya," kata Kurtulmus seperti dikutip kantor berita Anadolu.

Baca Juga: Kemenangan Besar Palestina, Israel Akhirnya Tarik Diri dari Gaza

Kurtulmus menegaskan bahwa tanah Palestina adalah milik rakyat Palestina dan sepenuhnya merupakan bagian dari tanah air rakyat Palestina, sehingga keputusan untuk itu adalah milik bangsa Palestina.

Untuk itu, ujar dia, tidak boleh ada pembicaraan apa pun terkait dengan kedaulatan Palestina selain diputuskan oleh mereka yang menjadi bagian dari negara nasional Palestina.

Sebelumnya pada Selasa (4/2), Trump menyebut Gaza sebagai "lahan pembongkaran" dan mengatakan bahwa AS akan "mengambil alih" rekonstruksi di daerah kantung Palestina tersebut.

Dia juga menyarankan relokasi massal warga Palestina ke negara lain, seperti Mesir atau Yordania, sebagai bagian dari rencananya untuk mengubah Jalur Gaza menjadi "Riviera Timur Tengah".

Gerakan Palestina Hamas mengecam pernyataan Trump yang mengusir warga Palestina dari Jalur Gaza dan membangun kendali AS atas wilayah tersebut.

Baca Juga: Kapal Pukat Tenggelam di Perairan Korea Selatan: 4 Tewas dan 6 Hilang Termasuk WNI

Selain itu, sejumlah negara anggota Uni Eropa, serta negara lain seperti Mesir dan China juga menentang inisiatif Trump itu. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI