Sopir Truk Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi Mulai Sadar, Polisi Segera Periksa

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 09 Februari 2025 | 19:05 WIB
Sopir Truk Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi Mulai Sadar, Polisi Segera Periksa
Petugas membersihkan material kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025). Menurut Sat Lantas Polresta Bogor kecelakaan beruntun yang melibatkan enam kendaraan itu terjadi di GT Ciawi 2 pada Selasa malam (4/2) pukul 23.30 WIB yang menyebabkan delapan orang tewas dan sebelas orang luka berat dan sedang. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nym.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi sopir truk aqua penyebab kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat Bendi Wijaya (31) mulai membaik membaik.

Untuk diketahui, sopir truk aqua Bendi Wijaya (31) yang menyebabkan kecelakaan hingga menewaskan 8 orang itu menjalani perawatan di RSUD Ciawi.

Kabar kondisi sang sopir mulai sadar itu disampaikan Kuasa hukum Bendi Wijaya, Andi Sabputera. Dia menyebut bahwa saat ini kliennya itu masih mendapatkan perawatan meski ada perkembangan lebih baik soal kesehatannya.

Rencananya, sopir truk tersebut bakal diperiksa polisi terkait kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi pada Senin, 10 Februari 2025.

Baca Juga: Ketika Dua Garis Waktu Bertabrakan: Review Novel 'Bogor Mengaduk Waktu'

"Untuk kondisi kemarin itu memang belum, tapi kemarin itu seperti sudah cukup baik, udah agak sehat," katanya, dilansir dari Metropolitan -jaringan Suara.com, Minggu (9/2/2025).

Menurutnya, hingga saat ini, ia belum berkomunikasi secara langsung dengan kliennya.

Ia banyak berkomunikasi dengan istri dari sopir truk pengangkut galon yang terlibat kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi Bogor tersebut.

"Untuk komunikasi langsung belum, untuk ngobrol suaranya masih kecil, jadi belum bisa lebih intens, jadi kemarin lebih banyak komunikasi sama istrinya," ungkapnya.

Komunikasi tersebut juga baru sebatas tentang kesehatan Bendi, belum mengarah pada kronologi kecelakaan.

Baca Juga: Momen Hangat Prabowo Salami Para Komandan Satuan TNI di Istana Bogor

"Belum ke sana, kemarin juga kan karena posisinya masih susah berbicara, paling kita sekilas dari istrinya aja," terangnya.

Selain terus mengontrol kondisi kliennya, Andi, ia juga terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. Ia mengaku pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan esok hari.

Foto udara petugas membersihkan material akibat kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025). Menurut Sat Lantas Polresta Bogor kecelakaan beruntun yang melibatkan enam kendaraan itu terjadi di GT Ciawi 2 pada Selasa malam (4/2) pukul 23.30 WIB yang menyebabkan delapan orang tewas dan sebelas orang luka berat dan sedang. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nym.
Foto udara petugas membersihkan material akibat kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi 2, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (5/2/2025). Menurut Sat Lantas Polresta Bogor kecelakaan beruntun yang melibatkan enam kendaraan itu terjadi di GT Ciawi 2 pada Selasa malam (4/2) pukul 23.30 WIB yang menyebabkan delapan orang tewas dan sebelas orang luka berat dan sedang. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nym.

Seluruh Penumpang Mobil Travel asal Kecamatan Cidadap Tewas

Camat Cidadap Azwar Fauzi mengungkap kronologi peristiwa kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi yang mengakibatkan seluruh penumpang mobil travel asal Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tewas.

"Dari informasi yang kami terima, ternyata jumlah penumpang mobil travel yang dikemudikan Budiman warga Kampung Cipetir, RT 13/03, Desa Padasenang, Kecamatan Cidadap bukan empat orang tetapi enam orang yang seluruhnya tewas dalam kecelakaan yang terjadi pada Selasa (4/2) malam," katanya.

Azwar memaparkan awalnya Budiman mendapat order untuk mengantar tiga warga Kecamatan Cidadap yakni Rahmat Gunawan (53), Asep Pardilah (45) dan Supardi (40) dengan menggunakan mobil Toyota Avanza untuk berangkat ke Jakarta dengan tujuan kerja bangunan.

Budiman bersama tiga penumpangnya berangkat dari Kecamatan Cidadap dan menjemput penumpang lainnya yakni diketahui bernama Opik warga Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi pada Selasa sore.

Ternyata dalam perjalanan mobil travel tersebut tidak langsung berangkat ke Jakarta, tetapi menjemput penumpang lainnya yakni Vika Agustina yang merupakan remaja berusia 16 tahun warga Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur.

Selanjutnya, dalam perjalanan bertambah lagi satu orang penumpang yang tidak diketahui namanya, sehingga dalam mobil ada tujuh orang. Namun, satu di antaranya turun di daerah Tajur, Kota Bogor.

"Awalnya ada tujuh penumpang, tetapi salah satu penumpang turun di Tajur, sehingga yang melanjutkan perjalanan dalam mobil travel itu ada enam orang yakni seorang sopir dan lima penumpang," tambahnya.

Azwar menjelaskan untuk lima penumpang yang terdiri atas empat pria dan satu perempuan itu tujuannya sama yakni ke Jakarta. Adapun mereka yang berangkat ke Jakarta untuk bekerja sebagai buruh bangunan adalah Rahmat, Asep, Supardi dan Opik. Sementara dirinya tidak mengetahui tujuan Vika berangkat ke Jakarta.

Namun, saat rombongan tiba dan mengantre di GT Ciawi datang truk pengangkut air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek dagang Aqua yang langsung menghantam bagian belakang mobil travel yang berisi enam orang, sehingga menyebabkan seluruh penumpang tewas di lokasi.

Dari hasil identifikasi lima dari enam orang dalam mobil travel itu diketahui bernama Budiman (sopir) Rahmat, Asep, Supardi dan Vika. Sementara satu korban lainnya belum diketahui identitasnya karena jenazahnya dalam kondisi hangus.

"Informasinya setelah diseruduk mobil tersebut terbakar. Kemungkinan satu jenazah yang belum dikenali itu adalah Opik, karena korban rencananya akan bekerja ke Jakarta bersama tiga warga Kecamatan Cidadap di proyek bangunan," tambahnya.

Namun demikian, Azwar belum bisa memastikan apakah korban belum teridentifikasi itu adalah Opik atau bukan karena masih menunggu hasil pemeriksaan DNA.

Selain itu, siapa penumpang yang turun di Tajur pun masih teka-teki apakah Opik atau bukan, karena penuturan dari keluarga Opik yang dulunya tinggal di Kecamatan Cidadap, tetapi pindah ke Kecamatan Pabuaran, sebelum berangkat sempat pamit ke keluarganya akan bekerja menjadi buruh bangunan di Jakarta.

Di sisi lain, untuk empat warga Kecamatan Cidadap yang meninggal dunia dalam tragedi kecelakaan di GT Ciawi sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang tidak jauh dari rumah duka.

Adapun identitas lengkap empat korban yakni Rahmat Gunawan (54) warga Kampung Rancakuning, RT 31/05, Desa Padasenang, Budiman (46) warga Kampung Cipetir, RT 13/03, Desa Padasenang, Asep Pardilah (45) warga Kampung/Desa Cidadap, dan Supardi (40) warga Kampung Babakanmindi, RT 005/002, Desa Banjarsari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI