Kecam AS dan NATO, Korut Tegaskan Senjata Nuklir untuk Tempur: Bukan Barang Tawar-Menawar

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 09 Februari 2025 | 15:30 WIB
Kecam AS dan NATO, Korut Tegaskan Senjata Nuklir untuk Tempur: Bukan Barang Tawar-Menawar
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri upacara peluncuran kapal selam nuklir taktis baru di Korea Utara, Jumat (8/9/2023). [KCNA VIA KNS/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Korea Utara (Korut) nampaknya sangat pede mengecam Pemerintah Amerika Serikat dan NATO yang belakangan ini mempersoalkan senjata nuklir.

Perlu diketahui, saat ini tengah terjadi ketegangan di Semenanjung Korea, namun pada Sabtu waktu setempat Korut memberikan pernyataan soal senjata nuklir yang dirancang negaranya itu untuk keperluan tempur.

Pyongyang mengatakan dalam komentar yang dipublikasikan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), bahwa nuklir buatan negaranya itu bukan barang tawar menawar.

Tak hanya itu, dia juga mengatakan bahwa kekuatan nuklirnya bukan untuk dinegosiasikan tetapi untuk keperluan tempur, setelah AS mengatakan bahwa Washington akan mengupayakan "denuklirisasi penuh Korea Utara," di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Baca Juga: Nawaf Salam Bentuk Pemerintahan Baru Lebanon, Akhiri Kekosongan Sejak 2022

"Kekuatan nuklir kami bukanlah sesuatu yang dapat diiklankan untuk mendapatkan pengakuan dari siapa pun dan bahkan bukan barang tawar-menawar yang dapat ditukar dengan beberapa sen," kata KCNA.

"Kekuatan nuklir negara kami digunakan untuk pertempuran konstan guna segera menyingkirkan segala upaya invasi oleh kekuatan musuh yang melanggar kedaulatan negara dan keselamatan rakyatnya serta mengancam perdamaian regional," tulisnya dalam bahasa Korea.

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, dalam konferensi pers dengan Presiden Trump pada Jumat mengatakan bahwa mereka menegaskan perlunya mengatasi program nuklir dan rudal Korut, yang menimbulkan "ancaman serius" bagi Jepang, AS, dan sekitarnya.

"Jepang dan AS akan bekerja sama mengupayakan denuklirisasi penuh Korea Utara," katanya.

Namun, Trump mengatakan bahwa Washington akan menjalin hubungan dengan Korea Utara. Sementara, para pejabat NATO dan Uni Eropa menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan menerima Korea Utara sebagai negara berkekuatan nuklir.

Baca Juga: Kondisi Tahanan Palestina yang Dibebaskan, Memprihatinkan dan Kurang Perawatan

Korea Utara mengecam pernyataan tersebut sebagai hal yang "tidak masuk akal."

Trump menjadi presiden AS pertama yang menginjakkan kaki di wilayah Korut pada 2019. Sebagai bagian dari negosiasi dengan Pyongyang tentang program rudal balistik dan nuklir terlarangnya, ia bertemu Kim Jong Un di zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan.

Korut sejak itu telah melakukan uji coba rudal dan nuklir, termasuk apa yang diklaimnya sebagai peluncuran rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat yang berhasil pada 2023. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI