Suara.com - Gerakan perjuangan Palestina Hamas menegaskan tak akan mengizinkan pasukan Amerika Serikat menginjakkan kakinya di Jalur Gaza sembari mengharapkan bahwa ucapan Presiden Donald Trump soal pemindahan paksa warga Palestina ke luar Gaza "tidak serius".
"Kami telah berjuang melawan penjajahan Palestina selama bertahun-tahun dan, tentu saja, kami tak akan mengizinkan suatu penjajahan baru," ucap perwakilan Hamas Sami Abu Zuhri kepada harian pro-pemerintah Turki, Hurriyet, Sabtu.
"Kami memandang pernyataan Trump tak adil dan menghina rakyat kami, dan kami tak akan mengizinkan tentara Trump memasuki Gaza dalam keadaan apapun," kata Zuhri.
Selasa (4/2) lalu, Trump menyatakan bahwa Gaza kini hanyalah "zona penghancuran" dan rakyat Palestina tak punya pilihan, sehingga ia berharap supaya Mesir dan Yordania mau menerima warga Palestina yang direlokasi dari Jalur Gaza.
Baca Juga: Ali Khamenei Tegaskan Iran Tidak Akan Berunding dengan AS
Tak hanya itu, Trump juga menyatakan bahwa AS akan "mengambil alih" Gaza dan bertanggung jawab atas pembangunan kembali wilayah kantong tersebut.
Untuk itu, Hamas mengusulkan pembentukan suatu aliansi untuk "menentang sikap Trump dan mencegahnya dari berupaya mengontrol dan menyerang Gaza atas kehendaknya sendiri," tutur perwakilan Hamas itu.
"Aliansi tersebut harus memberi pesan kepada Trump bahwa rakyat kawasan ini bukanlah properti, dan jika dia ingin melindungi kepentingan AS, dia harus menghormati kedaulatan dan hak-hak mereka," kata Zuhri, menambahkan.