Kemudian, Iskandar menanyakan soal lokasi di mana Harun menyerahkan tas hitam tersebut kepada Kusnadi dan jawabannya adalah Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
“Awalnya bagaimana kok kemudian saksi bisa menerima uang itu dari Harun Masiku?” ujar Iskandar.
“Ya dia ketemu saya di resepsionis,” jawab Kusnadi.
Percakapan tersebut kemudian dipotong oleh anggota tim kuasa hukum Hasto yang protes karena pertanyaan Iskandar seolah-olah menunjukkan bahwa Kusnadi mengetahui tas tersebut berisi uang.
Iskandar lantas melanjutkan pertanyaannya tentang bagaimana ihwal Harun Masiku itu bisa menitipkan tas hitam kepada Kusnadi untuk diberikan kepada Donny.
“Awal mulanya kan sering ketemu di DPP pak. Sering ketemu kan ngurus pencalegan. Di situ kan saya memang bekerja di situ pak. Dia mau ketemu Donny tapi Donnynya belum ada pak. Akhirnya, ketemu saya di resepsionis ‘nanti ada titipan dari saya Harun Masiku buat Donny dan Saeful’ gitu pak,” beber Kusnadi.
“Saudara sering itu menerima titipan-titipan begitu atau baru kali itu saja?” lanjut Iskandar.
“Baru itu pak,” sahut Kusnadi.
“Jadi bukan tidak sering, tapi baru kali itu?” cecar Iskandar.
“Baru itu pak,” tandas Kusnadi.