Bukan Sekali-Dua Kali, Prabowo Sering Peringatkan Semua Anggota Kabinetnya Jangan Bandel

Jum'at, 07 Februari 2025 | 15:20 WIB
Bukan Sekali-Dua Kali, Prabowo Sering Peringatkan Semua Anggota Kabinetnya Jangan Bandel
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi (kanan). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menegaskan bahwa peringatan dari Presiden Prabowo Subianto terkait sejumlah pihak yang bandel bakal disingkirkan, ternyata bukan pertama kali disampaikan.

Hasan mengemukakan, peringatan serupa sudah sering disampaikan kepala negara kepada para anggota Kabinet Merah Putih.

Sebelumnya, dalam pidato di Resepsi Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU), Prabowo mengultimatum akan menindak hingga menyingkirkan mereka yang tak mau bekerja untuk bangsa, negara, dan rakyat. Prabowo memperingatkan semua pihak untuk menciptakan pemerintahan yang bersih.

"Presiden sudah beberapa kali menyampaikan hal ini. Yang tidak mau ikut, silakan di luar. Yang mau ikut, samakan gerak langkah dan keinginannya bersama presiden," kata Hasan di kantor PCO, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Baca Juga: Istana Tegaskan Prabowo Bakal Evaluasi Siapapun Kabinet yang Tak Seirama

"Jadi ini bukan yang pertama menurut saya. Jadi presiden senantiasa memberikan apresiasi, kemudian memberikan arahan, juga memberikan peringatan. Jadi menurut saya presiden selalu seperti itu," sambungnya.

Hasan menyampaikan, Prabowo bakal mengevaluasi Anggota Kabinet Merah Putih yang tidak berjalan seirama dengan perintah presiden. Evaluasi akan dilakukan menyusul adanya peringatan tersebut.

Hasan berujar peringatan yang sudah sering disampaikan presiden tersebut berlaku umum, tidak ditunjukan untuk anggota kabinet tertentu.

"Jadi siapapun itu yang tidak mau seirama gerak langkahnya bersama presiden, nanti akan dapatkan evaluasi dari presiden. Jadi bukan ditujukan ke orang-orang tertentu ini," kata Hasan.

Hasan mengatakan Prabowo memang kerap memberikan arahan sekaligus pengingat kepada para anggota kabinet untuk murni bekerja hanya demi kepentingan rakyat.

Baca Juga: Antara Stabilitas dan Efisiensi; Kabinet Prabowo di Persimpangan Jalan

"Tidak ada kepentingan-kepentingan yang lain yang dibawa dalam rangka bekerja bersama Presiden Prabowo. Jadi ini peringatan yang berlaku umum," ujarnya.

Singkirkan yang Bandel

Sebelumnya, Presiden Prabowo mengultimatum akan menindak pihak-pihak termasuk aparat yang masih bandel lewat 100 hari kerja pemerintahannya.

Kepala negara menegaskan sudah memberikan kesempatan agar mereka melakukan bersih-bersih dalam 100 hari pemerintahan. Lantas apakah pernyataan Prabowo tersebut merupakan sinyal akan adanya perombakan kabinet atau reshuffle?

Menanggapi pertanyaan tersebut Prabowo memberikan jawaban.

"Bahasa Indonesia jelas kan?" kata Prabowo usai menghadiri Resepsi Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Lebih detail ia menjelaskan bahwa rakyat Indonesia menuntut pemerintahan yang bersih dan pemerintahan yang bekerja dengan benar.

Berdasarkan hak itu, Prabowo ingin pemerintahan yang ia pimpin sesuai dengan apa yang dituntut oleh rakyat, yakni pemerintahan bersih dan bekerja dengan benar.

"Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," kata Prabowo.

"Mau lebih jelas lagi?" sambung Prabowo seraya tertawa.

Ultimatum Prabowo

Sebelumnya, Prabowo memberikan ultimatum bahwa dirinya tidak segan-segan menindak pihak-pihak yang masih bandel, termasuk aparat yang tidak berpihak kepada rakyat.

Menurut Prabowo, dirinya sudah memberikan kesempatan bagi semua pihak termasuk aparat untuk melakukan bersih-bersih di 100 hari kerja pemerintahannya.

Namun bila tidak dihiraukan, maka Prabowo tak segan-segan melakukan penindakan.

"100 hari pertama ya saya sudah beri peringatan berkali-kali, sekaranf siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, saya akan tindak," kata Prabowo dalam pidatonya di Resepsi Harlah Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Prabowo mengingatkan agar jangan menganggap ia dan pemerintahannya merupakan otang bodoh. Prabowo menyadari bahwa ada pihak-pohak yang memberikan penilaian demikian.

"Saudara-saudara, jangan kira kami-kami ini bodoh. Memang ada yang mengatakan saya ini tolol, ada. Gapapa. Ada yang mengatakan saya bajingan yang tolol, saya gak sebut namanya kalian sudah tau lho. Gapapa," kata Prabowo.

Ia lantas menekankan kembali bahwa dirinya tidak segan-segan menindak pihak-pihak termasuk aparat yang tidak bersih.

"Tapi kami paham dan kami mengerti. Jadi saudara-saudara 100 hari pertama kami akan baik dalam arti saya berharap ada kesadaran seluruh aparat seluruh institusi, bersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan!" kata Prabowo.

"Dan, saya ingatkan semua aparat, kesetiaanmu adalah pada rakyat dan bangsa Indonesia. Kalau kau tidak setia, kalau kau menghalangi, saya akan tindak saudara-saudara sekalian," sambung Prabowo.

Prabowo meminta kepada menteri dan pemimpin lembaga untuk konsisten bekerja untuk rakyat.

"Dan saya minta menteri-menteri pemimpin-pemimpin lembaga tidak ragu-ragu kita hanya bekerja untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Terima kasih," kata Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI