Badai Musim Dingin Perparah Derita Warga Gaza di Tengah Ancaman Pengusiran

Bella Suara.Com
Jum'at, 07 Februari 2025 | 14:33 WIB
Badai Musim Dingin Perparah Derita Warga Gaza di Tengah Ancaman Pengusiran
Suasana penyelamatan warga Palestina [antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Apakah dia gila? Kami tidak akan menjual tanah kami untukmu, pengembang real estate. Kami lapar, tuna wisma, dan putus asa, tetapi kami bukan kolaborator," katanya.

Israel Dituduh Gagal Capai Tujuan Perangnya

Sementara itu, Hamas mengecam rencana Israel untuk memfasilitasi eksodus warga Gaza. Basem Naim, pejabat Hamas, mengatakan bahwa pernyataan Katz merupakan upaya untuk menutupi kegagalan Israel mencapai tujuannya dalam perang.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza dengan dalih membasmi Hamas setelah kelompok militan itu melakukan serangan yang menewaskan 1.200 orang dan menculik lebih dari 250 sandera. Namun, meski gencatan senjata telah berlangsung selama tiga minggu, Hamas tetap mengendalikan wilayah tersebut.

Ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi akibat perang kini mulai kembali ke rumah mereka, terutama di bagian utara Gaza yang telah hancur total. Menurut Naim, hal ini membuktikan keterikatan mendalam warga Gaza terhadap tanah mereka.

“Jika mereka bersungguh-sungguh dalam klaimnya, mereka harus mencabut blokade yang mencekik Gaza, membuka pintu-pintu penyeberangan, dan mereka akan terkejut mengetahui bahwa jumlah orang yang kembali ke Gaza akan melebihi jumlah orang yang meninggalkannya, meskipun kerusakannya sangat parah,” ujarnya.

Gencatan Senjata Belum Menjamin Perdamaian

Konflik Israel-Palestina semakin memanas setelah serangan Hamas pada Oktober 2023. Sejak saat itu, lebih dari 47.000 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan Israel dalam 16 bulan terakhir, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Serangan tersebut juga menimbulkan tuduhan kejahatan perang dan genosida terhadap Israel, meskipun Israel membantah tuduhan tersebut.

Gencatan senjata awal selama enam minggu yang dimediasi Mesir dan Qatar dengan dukungan AS sejauh ini tetap berlaku, namun masa depan penyelesaian konflik yang lebih langgeng masih belum jelas.

Dengan situasi yang terus bergejolak dan kondisi cuaca buruk yang semakin memperparah penderitaan, warga Gaza tetap berpegang teguh pada tanah mereka, menolak meninggalkan kampung halaman meskipun dihadapkan pada ancaman pengusiran, perang, dan bencana alam.

Baca Juga: Trump Paksa Gunakan Istilah "Alien" untuk Imigran di Tengah Krisis Kebakaran California

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI