Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara menanggapi soal Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) - Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang mengancam akan membakar sekolah penerima program makan bergizi gratis (MBG).
Menurutnya, adanya hal itu merupakan tindakan yang tak bisa ditolerir. Ia pun mengingatkan jangan coba-coba untuk mengancam.
"Ancaman-ancaman seperti itu tidak bisa ditolelir dan itu menurut saya adalah pembangkangan terhadap Republik Indonesia dan jangan coba-coba mengancam," kata Dasco di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Ia mengaku akan meminta pemerintah bertindak tegas jika OPM masih melakukan pengancaman.
![Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. (Suara.com/Bagaskara)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/07/21210-wakil-ketua-dpr-ri-sufmi-dasco-ahmad-suaracombagaskara.jpg)
"Kita jangan coba-coba diteror dan kita akan bertindak tegas apabila kemudian hal itu dilakukan," ujarnya.
Di sisi lain, kata dia, Presiden RI Prabowo Subianto memiliki niat baik untuk melaksanakan program Makan Begizi Gratis (MBG).
"Yang pertama niat baik dari Presiden Prabowo itu adalah untuk memberikan makan gratis bagi anak-anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke termasuk di Papua," pungkasnya.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin sebelumnya mengaku ogah menggubris situasi di Papua terkait adanya penolakan program MBG. Dia justru menyebut jika program MBG ini adalah tugas kemanusiaan.
"Karena kan situasi ini belum bagus, belum kondusif. Jadi kami perlu supaya dapur-dapur ini dikerjakan oleh satuan tugas teritorialnya TNI Angkatan Darat," ujarnya dikutip dari Antara.
Baca Juga: Dibagikan Fahri Hamzah, Video Animasi Program MBG Hasil AI Dinilai Jelek: Prabowo Malah Mirip SBY!
Senada dengan itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan bahwa pemerintah terus mengevaluasi program MBG dan terus mendengarkan masukan dari masyarakat, termasuk salah satunya kasus yang terjadi di Papua.
"Program ini nanti kan masih terus akan dievaluasi, dan juga akan terus disempurnakan, sehingga berbagai kasus yang terjadi di lapangan tentu akan menjadi masukan untuk penyempurnaan program MBG ini pada masa yang akan datang," paparnya.