Film ini bercerita tentang seorang ayah bernama Dodo Rozak (Vino G. Bastian) yang memiliki keterbelakangan mental dan harus berpisah dengan anak perempuannya yang bernama Kartika (Graciella Abigail) karena ia harus dipenjara atas tuduhan yang tidak dilakukannya. Di dalam penjara, Dodo bertemu dengan narapidana lain yang awalnya tidak menerima kehadirannya, tetapi seiring berjalannya waktu mereka mulai bersimpati dan membantu Dodo.
Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan diproduksi oleh Falcon Pictures. Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia ini sebelumnya sudah pernah difilmkan di Korea Selatan dan sukses besar. Film ini akhirnya dibuat ulang di beberapa negara, termasuk Indonesia. Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia dibintangi oleh Vino G. Bastian dan Graciella Abigail, dan beberapa aktor dan aktris pendukung lainnya. Film ini dirilis pada tanggal 8 September 2022.
3. Hello Ghost (2023)
Hello Ghost mengisahkan tentang Kresna (Onadio Leonardo), seorang pria yang kesepian dan mencoba untuk bunuh diri. Setelah gagal dalam usahanya, ia tiba-tiba dapat melihat empat hantu.
Keempat hantu tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda, ada hantu tua mesum, hantu perokok, hantu yang suka menangis, dan hantu anak kecil.
Keempat hantu tersebut hanya bisa dilihat oleh Kresna dan mereka meminta bantuan Kresna untuk menyelesaikan urusan yang belum selesai sebelum mereka meninggal.
Awalnya Kresna tidak mau membantu, tetapi karena terus diikuti dan diancam oleh para hantu, Kresna akhirnya setuju.
Dalam proses membantu para hantu tersebut, Kresna bertemu dengan Suster Linda (Enzy Storia), seorang suster yang merawatnya saat ia mencoba bunuh diri. Kresna jatuh cinta kepada Suster Linda, tetapi ia tidak yakin apakah Suster Linda dapat menerima dirinya yang dapat melihat hantu.
4. "2nd Miracle in Cell No. 7"
Baca Juga: Beda Kelas Ariel Tatum dan Abidzar Beri Sebutan ke Fans Drakor: Satunya Panggil Fanatik
Film ini bukanlah sekuel dari "Miracle in Cell No. 7". Film ini adalah versi remake dari film Korea Selatan yang sama, namun dengan beberapa penyesuaian cerita dan latar belakang budaya Indonesia. Jadi, ini bukanlah "Miracle in Cell No. 7 bagian 2", melainkan interpretasi ulang dari kisah yang sudah ada.