Presiden Prabowo Ancam Reshuffle Kabinet, Rocky Gerung: Perintah Populis!

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 07 Februari 2025 | 08:16 WIB
Presiden Prabowo Ancam Reshuffle Kabinet, Rocky Gerung: Perintah Populis!
Presiden Prabowo Subianto. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernyataan keras Presiden Prabowo Subianto yang menyatakan bakal menyingkirkan jajaran kabinetnya yang tak mau bekerja dan terjebak praktik korupsi menjadi sorotan publik.

Pengamat politik Rocky Gerung menilai, pidato tersebut mencerminkan kemarahan Presiden Prabowo terhadap kinerja kabinet yang dinilai belum maksimal setelah 100 hari pemerintahan berjalan.

"Sangat keras pidato bahkan kemarahan dari Presiden Prabowo ketika memberi pembekalan pada kabinet, terutama menyangkut tuntutan publik untuk mereshuffle kabinetnya," katanya yang dikutip dari Youtube Rocky Gerung Official.

Menurutnya, pidato tersebut menunjukkan upaya Prabowo untuk memastikan bahwa kabinet yang dibentuk adalah alat efektif untuk memenuhi aspirasi rakyat.

Baca Juga: Soal Kabar Reshuffle Kabinet Prabowo, Adian Napitupulu: Omongannya Sudah Tegas, Tinggal Tindakannya Kita Lihat

Namun, Rocky menggarisbawahi bahwa Prabowo menghadapi dilema besar dalam menjalankan pemerintahan.

"Dia menginginkan peralatannya bekerja, tapi dia tahu bahwa kapasitas peralatannya itu sebetulnya tidak di-set up untuk mewakili seluruh ide besar di dalam kepala dia," katanya.

Sejak dilantik sebagai presiden, Prabowo menghadapi ekspektasi tinggi dari masyarakat yang menginginkan perubahan cepat dan signifikan.

Hingga 100 hari pemerintahan, deretan kritik terus dilontarkan publik mengenai efektivitas koordinasi antar kementerian, dan lambatnya eksekusi kebijakan yang dijanjikan.

Rocky kemudian menyoroti bagaimana nada ancaman dalam pidato Prabowo dapat dilihat sebagai bentuk perintah populis yang bertujuan memberikan harapan kepada rakyat.

Baca Juga: Sebut Bahlil Kader Terbaik, Golkar Santai Jika Prabowo Lakukan Reshuffle: Biasa Saja

“Itu motivasi yang diucapkan oleh Presiden, sebut aja nada mengancam presiden, bahwa dia akan pecat mereka yang ragu membekali diri dan melayani rakyat. ini satu perintah populis,” ujarnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa harapan tersebut harus diikuti dengan eksekusi yang cepat dan konkret.

"Rakyat menuntut eksekusi dengan cara saksama dalam tempo sesingkat-singkatnya," jelasnya.

Reshuffle kabinet yang disebut-sebut akan dilakukan, diharapkan menjadi momentum bagi Prabowo untuk memperbaiki pemerintahannya dan memperkuat kepercayaan publik.

Reporter : Kayla Nathaniel Bilbina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI