Suara.com - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram akibat kebijakan pemerintah melalui Kementerian ESDM yang melarang penjualan gas di tingkat pengecer masih dirasakan warga.
Meski Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengaku telah menarik kebijakan tersebut dan kembali memperbolehkan para pengecer menjual gas bersubsidi, namun nyatanya hal itu belum dirasakan masyarakat.
Surti (57), yang merupakan salah seorang pengecer gas elpiji 3 kilogram di Pasar Minggu mengaku kelangkaan gas masih dirasakan masyrakat sekitar. Hingga saat ini belum ada pasokan gas yang dikirim ke tempatnya.
“Gas belum ada. Enggak tahu alasannya, agennya belum tahu,” kata Surti, di Pasar Minggu, Kamis (6/2/2025).
Akibat kekosongan gas mirip buah melon ini, Surti tidak mendapatkan penghasilan karena tidak ada gas yang bisa ia jual.
Surti sendiri menngaku jika dirinya telah mengetahui soal perintah Presiden Prabowo Subianto yang meminta agar masyarakat tidak sampai kesulitan dalam mendapatkan gas. Namun masyarakat hingga saat ini masih merasakan susah mendapatkan gas elpiji.
Surti menuturkan, bahkan saking sulitnya mendapatkan pasokan gas, masyarakat ada yang sampai nekat melakukan pencurian terhadap tabung gas milik warga lain yang terisi.
“Saking langkanya gas, sampai ada warga saya yang kehilangan dua tabung gas. Yang satu masih utuh, yang satu masih nyolok di regulator kompor,” kata Surti.
“Padahal, jam 12 malam masih dipakai buat masak, goreng otak-otak sama anaknya. Jam 1 bangun, pintu dapur sudah terbuka. Ternyata hilang dua itu,” tambahnya.
Adapun pencurian ini, lanjut Surti, terjadi pada Kamis dini hari. Surti sendiri mengaku mengetahui peristiwa pencurian usai korban bercerita dengan dirinya.