Meski ada penyesuaian anggaran hingga sistem kerja hibrid, Rosan memastikan bahwa pelayanan untuk masyarakat tetap menjadi prioritas.
"Buat kita yang penting nomor satu layanan publik yang kita utamakan itu tetep berjalan dengan normal. Tetapi yang lain-lainnya ya kita melakukan adjustment, baik dari yang besar sampai yang kecil ya kita melakukan adjustment lah semuanya. Itu aja," kata Rosan.
Minta ASN Tetap Semangat
Sebelumnya, Rosan meminta para ASN tetap bekerja semaksimal mungkin di tengah efisiensi anggaran kementerian/lembaga, tidak terkecuali kementerian yang ia pimpin.
Diketahui anggaran Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal kena pemangkasan Rp292.599.000.000 atau sebesar 42,9 persen dari pagu total Rp681.880.285.000.
Rosan mengatakan dirinya tetap meminta ASN bekerja maksimal. Hal ini ia sampaikan menanggapi pertanyaan apakah ada keluhan dari ASN soal efisiensi yang berimbas terhadap pemotongan anggaran.
"Ya kita ini kok. Oh ini saya bilang kita dengan yang ada ya kita kerja aja dengan semaksimal mungkin. Itu aja," kata Rosan.
Selain meminta ASN tetap maksimal dalam bekerja, Rosan sekaligus meminta kepada pegawai di Kementerian Investasi untuk tetap semangat dalam bekerja.
"Oh kalau kita sih kita intinya saya sudah berbicara dengan seluruh karyawan di Kementerian Investasi bahwa kita tetap semangat tinggi kok. Bahwa kita etos kerja tetap harus dijunjung, kita punya target-target," kata Rosan.
Baca Juga: Sunat Anggaran Hingga Rp 81 Triliun, Ini Daftar Kegiatan KemenPU yang Dipangkas