“Sangat penting bagi kita untuk tetap setia pada landasan hukum internasional. Sangat penting untuk menghindari segala bentuk pembersihan etnis,” kata Guterres, menurut juru bicaranya Stephane Dujarric.
Kepala PBB juga akan menegaskan kembali solusi dua negara sebagai jalan menuju penyelesaian konflik Israel-Palestina, katanya.
Pemindahan paksa warga Palestina ‘sangat dilarang'
Pada hari Rabu, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, juga mengecam keras rencana Trump untuk Gaza.
Turk menunjukkan bahwa hukum internasional “sangat jelas” tentang masalah ini dan bahwa pemindahan paksa orang-orang dari wilayah mereka “sangat dilarang.”
Pejabat PBB menyiratkan bahwa usulan semacam itu dapat menyabotase perjanjian gencatan senjata yang sudah rapuh di Gaza, dengan menyatakan bahwa penting bagi “kita untuk bergerak menuju fase gencatan senjata berikutnya” dan “membangun kembali Gaza.”
Melanggar hukum, tidak bermoral, tidak bertanggung jawab
Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki, juga mengecam rencana kontroversial Trump untuk Gaza, menyebutnya “melanggar hukum, tidak bermoral, dan sama sekali tidak bertanggung jawab.”
Ia memperingatkan bahwa usulan Trump, yang diumumkannya saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, memicu “kejahatan internasional” berupa pemindahan paksa.
Baca Juga: Rencana Trump Soal Gaza Picu Kecaman Global, Saudi Sebut Pendudukan Israel Akar Masalah
“Apa yang diusulkannya adalah … omong kosong,” kata Albanese saat konferensi pers di Kopenhagen, Denmark. “Itu akan memperburuk krisis regional.”