Suara.com - Sekutu AS di dunia Arab dan tokoh internasional telah mengecam rencana Presiden Donald Trump agar Amerika Serikat “mengambil alih” Jalur Gaza setelah warga Palestina yang tinggal di daerah kantong yang terkepung itu dipindahkan secara paksa ke negara-negara tetangga.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Liga Arab mengatakan usulan Trump yang mengejutkan itu adalah “resep untuk ketidakstabilan” di kawasan itu, dan bahwa setiap pemindahan paksa warga Palestina “ditolak di tingkat Arab dan internasional.”
Blok regional yang beranggotakan 22 orang itu menekankan bahwa usulan itu akan “melanggar hukum internasional.”
Trump, dalam sebuah konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang berkunjung di Gedung Putih pada hari Selasa, mengatakan Amerika Serikat harus “mengambil alih” Jalur Gaza dan memindahkan penduduknya ke negara-negara tetangga.
Organisasi Negara-negara Islam (OKI), yang mewakili lebih dari 1,5 miliar Muslim di seluruh dunia, juga menyuarakan penolakannya terhadap rencana apa pun untuk mengubah realitas geografis, demografis, atau hukum Gaza.
Usulan Trump, kata OKI, “berkontribusi pada konsolidasi pendudukan, pemukiman kolonial, dan perampasan tanah Palestina dengan paksa, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap prinsip-prinsip hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang relevan.”
Organisasi tersebut menyerukan “penarikan penuh pendudukan Israel, memperkuat keteguhan hati warga Palestina di tanah mereka dan pengembalian mereka dengan aman ke rumah mereka.”
Rencana Trump juga ditolak secara terpisah oleh sekutu AS di kawasan tersebut, termasuk Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki, serta oleh pejabat PBB dan organisasi hak asasi manusia. Selain itu, rencana tersebut mendapat kritik keras dari negara-negara Eropa, termasuk sekutu dekat AS, Inggris dan Prancis, yang memperingatkan bahwa usulan tersebut akan mengabaikan solusi dua negara.
Pembersihan etnis harus dihindari
Baca Juga: Rencana Trump Soal Gaza Picu Kecaman Global, Saudi Sebut Pendudukan Israel Akar Masalah
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres diperkirakan akan mengumumkan pada pertemuan PBB yang dijadwalkan pada Rabu malam bahwa para pemimpin dunia harus memastikan bahwa "pembersihan etnis" dihindari saat menangani situasi di Gaza setelah perang.