LMC 2025: Media Harus Berani Melakukan Hal Baru

Baehaqi Almutoif Suara.Com
Rabu, 05 Februari 2025 | 23:40 WIB
LMC 2025: Media Harus Berani Melakukan Hal Baru
Local Media Community (LMC) 2025 di Hotel Whiz Lux Surabaya, Rabu (5/2/2025). [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang penghujung acara Local Media Community (LMC) 2025 di Hotel Whiz Lux Surabaya, CEO Suara.com Suwarjono dan Asep Saefullah selaku Program Manager Local Media Community, menitikberatkan keberlanjutan media saat ini.

LMC 2025 yang diselenggarakan Suara.com bekerja sama dengan Beritajatim.com mengangkat tema "Menavigasi Transisi dan Swasembada Energi: Peran dan Peluang Media Lokal" menawarkan keberlanjutan untuk media lokal.

"Untuk itu kata kunci menjadi gagasan acara ini karena dua-duanya sangat penting. Dua-duanya kita bangun, bagaimana upaya antara media dan isu energi atau lingkungan yang terbarukan sangat penting," ujar Suwarjono, Rabu (5/2/2025).

Pada kesempatan ini, Suwarjono menekankan, pentingnya sebuah media melakukan inovasi untuk bertahan di tengah-tengah situasi yang tak pasti. Karena itu, penting untuk terus bergerak dan berjuang bersama-sama.

Baca Juga: Menuju Net Zero Emission 2060: Indonesia Pacu Transisi Energi di Tengah Gejolak Geopolitik

"Maka dari itu dua tema ini kita bahas bareng, setiap kita menyelenggarakan acara ini kita selalu sharing, seperti bagaimana media-media yang berhasil, yang awalnya hanya memberitakan dan mendapatkan income dari pemerintah daerah seperti iklan-iklan dari Pemda, sekarang banyak ide baru yang kita siapkan," ucapnya.

Kunci dari keberhasilan media untuk bisa bertahan dalam ketidakpastian kondisi, yakni media harus tetap berjalan dengan ide-ide dan inovasi yang tak boleh berhenti. Bahkan, mereka harus berani melakukan hal-hal yang baru.

"Media punya kesempatan dan peluang besar untuk membantu, dan harus terlibat aktif memainkan ketahanan swasembada energi dan lain-lain ini, agar bisa masyarakat untuk bisa lebih aktif sendiri, kalau mereka sudah dihajar oleh bencana, dihajar oleh seperti sampah yang tak bisa dikelolah mereka mau tak mau harus terlibat, tapi kalau enggak mereka belum kena. Jika seperti ini, peran media sangat-sangat penting, untuk mendorong dan menjelaskan bagaimana melaluinya," terangnya.

"Yang penting lagi, bagaimana permasalahan itu terjadi di tingkat global, bayangkan kita harus tau mana yang penting mana yang tidak, mana yang relevan dengan kita, karena semua punya kepentingan seperti diisu perkebunan, isu pertambangan, dan diisu energi terbarukan," imbuh Suwarjono.

Suwarjono menekankan, media harus berani mengambil alih dan memainkan dua hal yang ditekankan dalam tema Menavigasi Transisi dan Swasembada Energi: Peran dan Peluang Media Lokal.

Baca Juga: Media Belgia: Sandy Walsh Diincar Klub Asia

"Kita harus main di dua-duanya, karena kita terlibat langsung di sana. Kalau kita mau survival kita butuh media-media. Kita harus bisa membangun wacana, yang orang nantinya combine dan jalani bersama-sama," ucapnya.

Di isu sustanbility, isu lingkungan, sebagai media bisa menunjukan sosialisasi yang sekarang bergerak dalam Green Economi. Banyak sekali perusahaan bahkan pemerintah yang sangat membutuhkan media untuk mensosialisasikan. Kemudian untuk campaign, membutuhkan media-media yang tidak hanya nasional, tapi juga lokal.

"Sebetulnya ada membangun jurnalisme, jurnalis saat ini tidak hanya di website tapi juga di sosial media, ini sebuah peluang buat kita yang sudah bergerak di dunia jurnalistik. Yang ketiga ide kreatif dari masyarakat sangat dibutuhkan," katanya.

Tak hanya itu, di penghujung acara LMC 2025, Asep Saefullah juga menjelaskan pada para peserta, mengirimkan artikel terbaiknya. Untuk 3 artikel terbaik, akan mendapatkan hadiah, hadiah pertama hadiah Rp5 Juta, kedua Rp3 Juta, dan ketiga Rp2 Juta.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI