Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tidak memungkiri pemangkasan anggaran kementerian/lembaga memiliki dampak di lembaga yang dipimpinnya. Kendati begitu, Budi mendukung pemotongan anggran dalam rangka efisiensi sebagaiman instruksi presiden.
"Ada, ada dampaknya. Semuanya ada, semua kementerian ada. Menurut saya pemotongan anggaran ini bagus juga supaya kita lebih hemat," kata Budi di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Meski mendukung upaya efisiensi anggaran, Budi memastikan bahwa penghematan dilakukan dengan tidak menganggu aspek pelayanan untuk masyarakat.
"Cuma nanti kita lihat mana yang bener-bener kita bisa hemat, apa yang bener-bener menganggu masyarakat. Saya rasa pemerintah juga tahu kok, kita tidak ingin agar layanan-layanan yang mengganggu ke masyarakat itu kepotong," kata Budi.
"Saya rasa nanti akan ada, bisa lah kita diskusi untuk menambah kalau misalnya memang ada," tuturnya.
Larang Pakai Business Class
Menkes Budi mengambil kebijakan semua penerbangan perjalanan pejabat Kementerian Kesehatan menggunakan kelas ekonomi. Kebijakan itu diambil buntut pemangkasan anggaran Kemenkes sebesar 18,5 persen.
Diketahui pagu total anggaran Kemenkes sebesar Rp105.769.242.249.000. Sementara besaran pemotongan anggaran sebesar Rp19.632.534.000.000.
Sejumah pos anggaran kena potong dampak adanya Instruksi Presisen mengenai efisiensi APBN dan APBD tahun 2025.
Baca Juga: Menkes: Presiden Prabowo Putuskan Cek Kesehatan Gratis Mulai 10 Februari
"Kita yang jelas yang dipotong adalah semua yang berkaitan dengan meeting-meeting, perjalanan dinas, upacara-upacara, hari-hari perayaan, itu semua potong 50 persenan. Itu udah kita potong," kata Budi di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/2/2025).