Departemen Kehakiman AS mengungkapkan adanya skema pembunuhan berbayar yang ditujukan untuk menargetkan Trump. Seorang pria bernama Farhad Shakeri, warga Afghanistan berusia 51 tahun yang diidentifikasi sebagai aset pemerintah Iran, didakwa atas keterlibatannya dalam rencana tersebut.
Shakeri, yang sebelumnya dideportasi dari AS setelah menjalani hukuman penjara atas tuduhan perampokan, mengaku kepada penyelidik bahwa ia diberi perintah langsung oleh anggota Garda Revolusi Iran pada September lalu untuk menyusun rencana membunuh Trump dalam waktu tujuh hari.
Selain Shakeri, dua pria lainnya yang diduga direkrut untuk pembunuhan terhadap jurnalis Iran-Amerika juga telah ditangkap pada November. Pemerintah AS terus meningkatkan pengawasan terhadap ancaman yang berasal dari Iran, sementara Trump tetap menjadi target utama dalam konflik geopolitik yang terus berkembang.